Cendekiawan Muslim Komaruddin Hidayat. MI/Susanto
Cendekiawan Muslim Komaruddin Hidayat. MI/Susanto

Pola Aksi Teror Dinilai Sudah Tak Biasa

Antara • 04 Juni 2019 16:13
Jakarta: Cendekiawan Muslim Komaruddin Hidayat menyoroti aksi bom bunuh diri di Pos Pengamanan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia menilai pelaku teror saat ini sudah kehilangan komando sentral.
 
"Para pelaku teror bekerja sendiri-sendiri, atas inisiatif sendiri, akhirnya keluar dari pakem aksi-aksi teror yang selama ini terjadi," kata Komaruddin seperti dilansir Antara, Selasa, 4 Juni 2019.
 
Selain menyelidiki apakah pelaku memiliki kaitan dengan jaringan teror tertentu, Komaruddin meminta polisi juga menelusuri siapa sasaran dari aksi-aksi teror yang dilakukan secara individual tersebut. Selama ini, kata dia, para pelaku teror cenderung menyasar polisi karena aparat penegak hukum tersebut selama ini aktif menangkap orang-orang yang diduga anggota jaringan terorisme.

"Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga selama ini dikenal sebagai sosok antiterorisme karena pernah menjabat sebagai kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror," ucap Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) itu.
 
Komaruddin mengatakan, bila benar para pelaku teror yang mengatasnamakan Islam menyasar polisi dalam aksi-aksi penyerangan dan peledakan, maka hal itu merupakan hal yang memprihatinkan. Pasalnya, tidak sedikit polisi yang beragama Islam.
 
"Perekrutan polisi saat ini juga berasal dari kalangan santri. Karena itu, menyasar polisi dalam aksi-aksi teror sama saja tindakan melawan negara sekaligus penyerangan terhadap sesama muslim," ucap mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
 
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Terpapar ISIS
 
Makanya, menurut dia, menghadapi aksi-aksi teror yang menyerang simbol-simbol kepolisian, polisi memiliki beban yang berat. Selain harus melindungi masyarakat, polisi juga harus melindungi dirinya sendiri. "Anggota polisi sendiri memiliki keluarga. Jadi melindungi diri sendiri sekaligus melindungi keluarganya," ujarnya.
 
Bom bunuh diri terjadi di pos pengamanan (pospam) Tugu Kartasura, Sukoharjo pada Senin malam, 3 Juni 2019. Satu orang yang diduga sebagai pelaku, RA, kritis akibat ledakan bom tersebut. Sedangkan aparat kepolisian yang tengah bertugas mengamanakan mudik Lebaran selamat dari penyerangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan