medcom.id, Jakarta: Wartawan Senior Abdul Kohar mengatakan, seorang jurnalis mengemban tugas melakukan verifikasi yang sangat ketat dalam melaporkan informasi kepada masyarakat. Verifikasi data ini merupakan bentuk profesionalitas jurnalis.
"Di tengah era banjir informasi seperti sekarang ini, tugas jurnalis adalah disiplin verifikasi. Melakukan verifikasi yang sangat ketat," kata Kohar yang dikutip dari tayangan Metro Tv, Minggu (4/12/2016)
Kohar menilai, pekerjaan jurnalistik seperti yang dilakukan reporter Metro Tv Rifai Pamone saat melaporkan informasi aksi 2 Desember telah dilakukan secara profesional. Rifai telah melakukan konfirmasi data bahan laporannya sebelum disampaikan kepada masyarakat secara langsung melauli siaran Metro Tv.
"Rifai Pamone menyitir angka 50 ribu di titik itu, itu dari koordinator lapangan aksi. Artinya fungsi mengkonfirmasi menanyakan kepada narasumber sudah dilakukan," ucap Kohar.
Tak hanya konformasi, pada saat yang sama ketika Rifai melapor, verifikasi data pun dilakukan pula oleh tim Merto Tv. Tayangan gambar dari udara menggunakan drone dilakukan untuk menunjukan suasana massa yang telah berada di sekitar kawasan Gedung Sapta Pesona.
"Dari udara Metro Tv menunjukan massa sebesar itu dan tidak mungkin jumlahnya hanya 50 ribu. Pamone juga mengatakan jutaan orang akan hadir dan bahkan akan terus bertambah," ungkap Kohar.
Seperti diketahui, pada 2 Desember lalu, Metro Tv dianggap melakukan kebohongan publik terkait jumlah massa pada aksi super damai. Selain itu, reporter Metro Tv pun sempat mendapat intimidasi saat sedang melaporkan langsung aksi super damai 212.
medcom.id, Jakarta: Wartawan Senior Abdul Kohar mengatakan, seorang jurnalis mengemban tugas melakukan verifikasi yang sangat ketat dalam melaporkan informasi kepada masyarakat. Verifikasi data ini merupakan bentuk profesionalitas jurnalis.
"Di tengah era banjir informasi seperti sekarang ini, tugas jurnalis adalah disiplin verifikasi. Melakukan verifikasi yang sangat ketat," kata Kohar yang dikutip dari tayangan Metro Tv, Minggu (4/12/2016)
Kohar menilai, pekerjaan jurnalistik seperti yang dilakukan reporter Metro Tv Rifai Pamone saat melaporkan informasi aksi 2 Desember telah dilakukan secara profesional. Rifai telah melakukan konfirmasi data bahan laporannya sebelum disampaikan kepada masyarakat secara langsung melauli siaran Metro Tv.
"Rifai Pamone menyitir angka 50 ribu di titik itu, itu dari koordinator lapangan aksi. Artinya fungsi mengkonfirmasi menanyakan kepada narasumber sudah dilakukan," ucap Kohar.
Tak hanya konformasi, pada saat yang sama ketika Rifai melapor, verifikasi data pun dilakukan pula oleh tim Merto Tv. Tayangan gambar dari udara menggunakan drone dilakukan untuk menunjukan suasana massa yang telah berada di sekitar kawasan Gedung Sapta Pesona.
"Dari udara Metro Tv menunjukan massa sebesar itu dan tidak mungkin jumlahnya hanya 50 ribu. Pamone juga mengatakan jutaan orang akan hadir dan bahkan akan terus bertambah," ungkap Kohar.
Seperti diketahui, pada 2 Desember lalu, Metro Tv dianggap melakukan kebohongan publik terkait jumlah massa pada aksi super damai. Selain itu, reporter Metro Tv pun sempat mendapat intimidasi saat sedang melaporkan langsung aksi super damai 212.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)