Jakarta: Presiden Joko Widodo membuka pintu terhadap bantuan internasional terkait
bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal tersebut akan dikoordinasikan di bawah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Presiden telah menyampaikan ke Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) untuk membuka masuknya bantuan dari negara-negara lain untuk ikut membantu penanganan akibat gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan," kata Johan Budi, juru bicara Presiden, dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin, 1 Oktober 2018
Baca: Menkeu: Dana Darurat Rp560 Miliar Cair Hari Ini
Sementara itu, Wiranto mengaku masih akan merapatkan teknis menyalurkan bantuan dari negara lain. Dia mengaku banyak negara sahabat yang ingin membantu, mulai dari tingkat ASEAN, Eropa, hingga Amerika.
"Hari ini kita memanggil para dubes (duta besar) untuk membicarakan bantuan apa yang bisa ditawarkan. Dan kita juga sudah punya target-target hal-hal yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi itu," jelas dia.
Dia menekankan pemberian bantuan internasional tak otomatis membuat bencana gempa dan tsunami Palu dianggap menjadi bencana nasional. "Ini tidak bicara status (bencana) ini bicara soal kebutuhan," tekan dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo membuka pintu terhadap bantuan internasional terkait
bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal tersebut akan dikoordinasikan di bawah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Presiden telah menyampaikan ke Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) untuk membuka masuknya bantuan dari negara-negara lain untuk ikut membantu penanganan akibat gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan," kata Johan Budi, juru bicara Presiden, dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin, 1 Oktober 2018
Baca: Menkeu: Dana Darurat Rp560 Miliar Cair Hari Ini
Sementara itu, Wiranto mengaku masih akan merapatkan teknis menyalurkan bantuan dari negara lain. Dia mengaku banyak negara sahabat yang ingin membantu, mulai dari tingkat ASEAN, Eropa, hingga Amerika.
"Hari ini kita memanggil para dubes (duta besar) untuk membicarakan bantuan apa yang bisa ditawarkan. Dan kita juga sudah punya target-target hal-hal yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi itu," jelas dia.
Dia menekankan pemberian bantuan internasional tak otomatis membuat bencana gempa dan tsunami Palu dianggap menjadi bencana nasional. "Ini tidak bicara status (bencana) ini bicara soal kebutuhan," tekan dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
