Jakarta: Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengajak masyarakat Muslim Indonesia menggali hikmah dan petunjuk dari Al-Qur’an sebagai panduan utama dalam kehidupan. Sebab, spirit Al-Qur'an membawa Indonesia menjaga keragaman
“Al-Qur’an begitu dekat dengan kehidupan bangsa Indonesia. Spirit Al-Qur’an telah membawa Indonesia sebagai bangsa yang berhasil merawat keragaman menjadi harmoni yang begitu indah,” ujar Saiful dalam Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Nasional di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, dilansir pada Kamis, 28 Maret 2024.
Saiful menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama, serta mengutamakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau ras.
“Al-Qur’an itu mengajarkan nilai-nilai persatuan, kerukunan antarumat beragama, dan inklusivitas, yang dapat diinternalisasi dalam pembangunan nasional,” ungkap dia.
Menurut dia, Al-Qur’an bukan hanya menjadi sumber petunjuk spiritual, tetapi menjadi landasan moral, etika, dan hukum yang harus membimbing bangsa Indonesia dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan toleransi yang terdapat dalam Al-Qur’an diharapkan menjadi landasan membangun negara yang damai dan harmonis.
“Jadikan Al-Qur’an sebagai panduan utama dalam setiap langkah pembangunan dan pengelolaan negara kita,” ujar dia.
Bangun Jembatan, Bukan Tembok
Sementara itu, Katib Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori mengulas peristiwa bersejarah Nuzulul Qur’an dan mengajak masyarakat merenungkan makna serta pesan yang terkandung di dalamnya. Dia mengungkapkan pentingnya memahami Al-Qur'an diturunkan untuk seluruh umat manusia, bukan hanya satu golongan.
Mengutip ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, KH. Ahmad Said Asrori menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga perdamaian, kasih sayang, dan keadilan di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
“Guru sepuh kita, KH. Ahmad Mustofa Bisri dulu pernah berkata bahwa sebagai agama mayoritas di Indonesia, umat Islam paling bertanggung jawab terhadap maju mundurnya bangsa ini,” ungkap dia.
Dia menegaskan dalam Al-Qur'an, terdapat panduan menghadapi berbagai tantangan dalam lingkup pribadi maupun interaksi sosial dan global. Dia mendorong para pemimpin dan diplomat membawa pulang pesan perdamaian, kebijaksanaan, dan kasih sayang dari Al-Qur'an, serta menggunakan ajaran-ajaran tersebut untuk membangun jembatan dan menanam benih perdamaian di tengah masyarakat.
“Saya mengajak para pemimpin, diplomat, dan semua hadirin untuk membawa pulang pesan perdamaian dan kasih sayang. Mari kita implementasikan nilai-nilai Al-Qur’an untuk membangun jembatan, bukan tembok, dan menanam benih perdamaian, bukan konflik,” ujar dia.
Jakarta: Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengajak masyarakat
Muslim Indonesia menggali hikmah dan petunjuk dari
Al-Qur’an sebagai panduan utama dalam kehidupan. Sebab, spirit Al-Qur'an membawa Indonesia menjaga keragaman
“Al-Qur’an begitu dekat dengan kehidupan bangsa Indonesia. Spirit Al-Qur’an telah membawa Indonesia sebagai bangsa yang berhasil merawat keragaman menjadi harmoni yang begitu indah,” ujar Saiful dalam Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Nasional di Auditorium HM Rasjidi
Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, dilansir pada Kamis, 28 Maret 2024.
Saiful menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama, serta mengutamakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau ras.
“Al-Qur’an itu mengajarkan nilai-nilai persatuan, kerukunan antarumat beragama, dan inklusivitas, yang dapat diinternalisasi dalam pembangunan nasional,” ungkap dia.
Menurut dia, Al-Qur’an bukan hanya menjadi sumber petunjuk spiritual, tetapi menjadi landasan moral, etika, dan hukum yang harus membimbing bangsa Indonesia dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan toleransi yang terdapat dalam Al-Qur’an diharapkan menjadi landasan membangun negara yang damai dan harmonis.
“Jadikan Al-Qur’an sebagai panduan utama dalam setiap langkah pembangunan dan pengelolaan negara kita,” ujar dia.
Bangun Jembatan, Bukan Tembok
Sementara itu, Katib Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori mengulas peristiwa bersejarah Nuzulul Qur’an dan mengajak masyarakat merenungkan makna serta pesan yang terkandung di dalamnya. Dia mengungkapkan pentingnya memahami Al-Qur'an diturunkan untuk seluruh umat manusia, bukan hanya satu golongan.
Mengutip ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, KH. Ahmad Said Asrori menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga perdamaian, kasih sayang, dan keadilan di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
“Guru sepuh kita, KH. Ahmad Mustofa Bisri dulu pernah berkata bahwa sebagai agama mayoritas di Indonesia, umat Islam paling bertanggung jawab terhadap maju mundurnya bangsa ini,” ungkap dia.
Dia menegaskan dalam Al-Qur'an, terdapat panduan menghadapi berbagai tantangan dalam lingkup pribadi maupun interaksi sosial dan global. Dia mendorong para pemimpin dan diplomat membawa pulang pesan perdamaian, kebijaksanaan, dan kasih sayang dari Al-Qur'an, serta menggunakan ajaran-ajaran tersebut untuk membangun jembatan dan menanam benih perdamaian di tengah masyarakat.
“Saya mengajak para pemimpin, diplomat, dan semua hadirin untuk membawa pulang pesan perdamaian dan kasih sayang. Mari kita implementasikan nilai-nilai Al-Qur’an untuk membangun jembatan, bukan tembok, dan menanam benih perdamaian, bukan konflik,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)