Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri, Dindin Wahyudin berbicara di International Battery Summit (IBS) 2025. foto: medcom.id
Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri, Dindin Wahyudin berbicara di International Battery Summit (IBS) 2025. foto: medcom.id

International Battery Summit 2025

Nikel Saja Tak Cukup, Indonesia Perlu Gandeng Negara Penghasil Lithium

Adri Prima • 06 Agustus 2025 22:46
Jakarta: Pemerintah terus berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil baterai untuk kendaraan listrik.
 
Transisi elektrifikasi di industri otomotif sudah berjalan, sehingga Indonesia berpeluang menjadi pemain utama produksi baterai yang menjadi komponen utama electric vehicle (EV). 
 
Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri, Dindin Wahyudin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan mineral yang tinggi. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan kandungan nikel terbesar di dunia.

"Harus dimanfaatkan sebagai peluang dengan tidak hanya mengolah bahan baku (nikel) tapi juga memproses dan menambah nilai (produksi baterai) termasuk meningkatkan ekspor ke negara lain," ujar Dindin di sela-sela acara International Battery Summit (IBS) 2025.
 
Baca juga:
Potensi Indonesia Sebagai Negara Penghasil Baterai Kendaraan EV

 
Ia menambahkan, untuk mendorong ekosistem baterai, Indonesia juga membuka keran investasi. "Indonesia terbuka untuk seluruh negara yang ingin berinvestasi di Indoensia, apakah itu Amerika Serikat, Tiongkok, atau Australia. Kita terbuka, tentu harus sesuai dengan ketentuan di dalam negeri," lanjut Dindin.
 

Kolaborasi dengan negara penghasil lithium


Tak hanya itu, Dindin menjelakan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam ekosistem baterai, maka dibutuhkan kolaborasi dengan negara-negara penghasil lithium.
 
"Kemlu terus bekerjasama dengan pihak terkait untuk mengembangkan ekosistem baterai, ini supply chain kita. Indonesa salah satu penghasil nikel terbesar di dunia dan tentu kita perlu bekerjasama dengan negara produsen lithium seperti Australia, Argentina yang juga siap mendorong ekosistem ini."
 
"Jadi tidak hanya nikel kan, lithium juga perlu untuk menghasilkan baterai EV (kendaraan listrik)," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan