medcom.id, Surabaya: Pesawat AirAsia kembali mengalami masalah di Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ7633 mengalami mesin mati, sesaat sebelum lepas landas pada Sabtu, 3 Januari 2015.
Direktur Keamanan dan Keselamatan AirAsia Indonesia, Raden Ahmad Sadikin, di Surabaya, Senin (5/1/2015), menjelaskan mesin pesawat jurusan Surabaya-Bandung itu mati saat pesawat telah berjalan sekitar 3 meter sebelum lepas landas. Gangguan mesin pesawat ini dipicu oleh matinya auxialary power unit.
Pesawat berpenumpang total 161 orang dengan rute Surabaya-Bandung ini mendadak mengalami mati mesin, setelah melaju sekitar 3 meter persiapan lepas landas.
Ahmad menyatakan yang terjadi pada QZ7633 bukan mesin mati karena kerusakan, tetapi ada auto shutdown atau mesin mati secara otomatis yang disebabkan matinya auxialary power unit (APU).
APU memiliki sistem perlindungan yang secara otomatis mematikan mesin jika ada kekurangan pada pesawat, diantaranya overspeed, masalah pada filter pelumas, overheating pelumas, low oil pressure. Sistem APU ini guna memastikan keamanan dalam operasional penerbangan.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan registrasi PKAZC ini dijadwalkan berangkat pada Sabtu, 3 Januari 2015, pukul 21.00 WIB. Namun karena kendala mesin mati dan harus dilakukan pengecekan ulang, maka jadwal penerbangan menjadi mundur selama satu jam.
Sementara mayoritas penumpang menolak untuk melanjutkan kembali penerbangan dengan maskapai itu karena takut hal yang sama seperti QZ8501 terulang.
medcom.id, Surabaya: Pesawat AirAsia kembali mengalami masalah di Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ7633 mengalami mesin mati, sesaat sebelum lepas landas pada Sabtu, 3 Januari 2015.
Direktur Keamanan dan Keselamatan AirAsia Indonesia, Raden Ahmad Sadikin, di Surabaya, Senin (5/1/2015), menjelaskan mesin pesawat jurusan Surabaya-Bandung itu mati saat pesawat telah berjalan sekitar 3 meter sebelum lepas landas. Gangguan mesin pesawat ini dipicu oleh matinya
auxialary power unit.
Pesawat berpenumpang total 161 orang dengan rute Surabaya-Bandung ini mendadak mengalami mati mesin, setelah melaju sekitar 3 meter persiapan lepas landas.
Ahmad menyatakan yang terjadi pada QZ7633 bukan mesin mati karena kerusakan, tetapi ada
auto shutdown atau mesin mati secara otomatis yang disebabkan matinya
auxialary power unit (APU).
APU memiliki sistem perlindungan yang secara otomatis mematikan mesin jika ada kekurangan pada pesawat, diantaranya
overspeed, masalah pada filter pelumas,
overheating pelumas,
low oil pressure. Sistem APU ini guna memastikan keamanan dalam operasional penerbangan.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan registrasi PKAZC ini dijadwalkan berangkat pada Sabtu, 3 Januari 2015, pukul 21.00 WIB. Namun karena kendala mesin mati dan harus dilakukan pengecekan ulang, maka jadwal penerbangan menjadi mundur selama satu jam.
Sementara mayoritas penumpang menolak untuk melanjutkan kembali penerbangan dengan maskapai itu karena takut hal yang sama seperti QZ8501 terulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)