medcom.id, Kotawaringin Barat: Kotak hitam (black box) pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, diharapkan masih di tempatnya. Penyelam sudah diajari cara melepas kotak hitam dari ekor pesawat.
"Belum tahu prosesnya (melepas kotak hitam) berapa lama. Penyelam masih harus belajar bersama teknisi," kata Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1/2015).
Penyelam yang ditugaskan membawa kotak hitam terdiri dari beberapa tim. Tim yang lebih dulu mendapatkan pengarahan sudah menuju KRI Banda Aceh. "Mereka sudah mendekat ke KRI Banda Aceh," jelas Nurcahyo.
Sebelumnya, tim penyelam sudah turun ke lokasi ditemukannya ekor pesawat. Tapi karena kendala teknis, mereka kembali ke atas tanpa hasil. "Mereka sudah turun tapi kemudian naik lagi," ujarnya.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsdya FHB Soelistyo mengatakan Kapal Negara Jadayat mendeteksi sinyal 300 meter dari lokasi ekor ditemukan. Namun, belum bisa dipastikan jika sinyal itu dari kotak hitam. "Informasi itu kami terima, tapi saya tidak mengatakan itu confirmed," ujar Soelistyo.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Kotak hitam (
black box) pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, diharapkan masih di tempatnya. Penyelam sudah diajari cara melepas kotak hitam dari ekor pesawat.
"Belum tahu prosesnya (melepas kotak hitam) berapa lama. Penyelam masih harus belajar bersama teknisi," kata Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1/2015).
Penyelam yang ditugaskan membawa kotak hitam terdiri dari beberapa tim. Tim yang lebih dulu mendapatkan pengarahan sudah menuju KRI Banda Aceh. "Mereka sudah mendekat ke KRI Banda Aceh," jelas Nurcahyo.
Sebelumnya, tim penyelam sudah turun ke lokasi ditemukannya ekor pesawat. Tapi karena kendala teknis, mereka kembali ke atas tanpa hasil. "Mereka sudah turun tapi kemudian naik lagi," ujarnya.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsdya FHB Soelistyo mengatakan Kapal Negara Jadayat mendeteksi sinyal 300 meter dari lokasi ekor ditemukan. Namun, belum bisa dipastikan jika sinyal itu dari kotak hitam.
"Informasi itu kami terima, tapi saya tidak mengatakan itu confirmed," ujar Soelistyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)