medcom.id, Jakarta: Meski harga tiket KA ekonomi jarak jauh dan sedang mengalami penaikan hingga rata-rata 100%, nyatanya itu tidak mengurangi minat masyarakat dalam menggunakan alat transportasi tersebut.
Hal itu diungkap Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 1 PT KAI Agus Komarudin. Ia menyatakan tiket KA ekonomi untuk Januari 2015 rata-rata telah habis dipesan.
"Tidak takut berkurang, buktinya hingga kini tiket untuk beberapa jurusan sudah habis dipesan. Hingga 5 Januari 2015 rata-rata sudah habis," kata Agus kepada Metrotvnews.com, Rabu (10/12/2014).
Jurusan yang rata-rata telah habis dipesan antara lain KA Matarmaja, Gayabaru Surabaya, dan Brantas Kediri.
Terkait dengan penaikan harga tiket yang rata-rata mencapai lebih dari 100%, Agus menerangkan, "Untuk komponen subsidi, misalkan jurusan Jakarta-Malang, tarif flat-nya kan Rp65 ribu, nah sebenarnya tarif dasarnya itu Rp130 ribu."
Selama ini, terangnya, dengan harga subsidi, warga hanya membayar separuh dari tarif itu dan selisihnya dibayarkan pemerintah.
Untuk tarif KA komersial jurusan Jakarta-Malang, diketahui batas bawahnya Rp70 ribu dan batas atas Rp200 ribu. "Jadi tidak mungkin melewati itu. Mengikuti mekanisme pasar," ujarnya.
Mulai 1 Januari 2015, pada KA ekonomi jarak jauh dan sedang menengah diberlakukan tarif keekonomian namun berlaku juga tarif parsial, dimana penumpang yang bepergian untuk tujuan tertentu hanya membayar tarif sesuai dengan jarak yang ditempuhnya.
Tarif KA nonsubsidi itu mulai diberlakukan pada pemesanan tiket KA tanggal 2 Oktober 2014, untuk pemberangkatan KA tanggal 1 Januari 2015.
medcom.id, Jakarta: Meski harga tiket KA ekonomi jarak jauh dan sedang mengalami penaikan hingga rata-rata 100%, nyatanya itu tidak mengurangi minat masyarakat dalam menggunakan alat transportasi tersebut.
Hal itu diungkap Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 1 PT KAI Agus Komarudin. Ia menyatakan tiket KA ekonomi untuk Januari 2015 rata-rata telah habis dipesan.
"Tidak takut berkurang, buktinya hingga kini tiket untuk beberapa jurusan sudah habis dipesan. Hingga 5 Januari 2015 rata-rata sudah habis," kata Agus kepada
Metrotvnews.com, Rabu (10/12/2014).
Jurusan yang rata-rata telah habis dipesan antara lain KA Matarmaja, Gayabaru Surabaya, dan Brantas Kediri.
Terkait dengan penaikan harga tiket yang rata-rata mencapai lebih dari 100%, Agus menerangkan, "Untuk komponen subsidi, misalkan jurusan Jakarta-Malang, tarif flat-nya kan Rp65 ribu, nah sebenarnya tarif dasarnya itu Rp130 ribu."
Selama ini, terangnya, dengan harga subsidi, warga hanya membayar separuh dari tarif itu dan selisihnya dibayarkan pemerintah.
Untuk tarif KA komersial jurusan Jakarta-Malang, diketahui batas bawahnya Rp70 ribu dan batas atas Rp200 ribu. "Jadi tidak mungkin melewati itu. Mengikuti mekanisme pasar," ujarnya.
Mulai 1 Januari 2015, pada KA ekonomi jarak jauh dan sedang menengah diberlakukan tarif keekonomian namun berlaku juga tarif parsial, dimana penumpang yang bepergian untuk tujuan tertentu hanya membayar tarif sesuai dengan jarak yang ditempuhnya.
Tarif KA nonsubsidi itu mulai diberlakukan pada pemesanan tiket KA tanggal 2 Oktober 2014, untuk pemberangkatan KA tanggal 1 Januari 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)