Kerusakan yang terjadi ujung bentrok TNI-Polri di Batam. (Foto: ANTARA/Joko Sulistyo)
Kerusakan yang terjadi ujung bentrok TNI-Polri di Batam. (Foto: ANTARA/Joko Sulistyo)

Bentrokan TNI-Polri Batam Disinyalir Faktor Budaya

Wanda Indana • 20 November 2014 19:53
medcom.id, Jakarta: Bentrokan antara kesatuan TNI dan Brimob Polda Batam, Kepulauan Riau, kembali terulang meski sempat berdamai. Kejadian ini disinyalir adanya faktor budaya yang melekat di kedua institusi itu. Diduga, antara dua kesatuan masih menyimpan dendam.
 
"Kita bisa lihat ada sesuatu yang inheren dengan kultur budaya kekerasan, seorang polisi tidak boleh terlihat klemer-klemer, harus terlihat tegas, tetapi untuk apa? Kapan digunkannya? Bukan dijadikan ajang kompetensi untuk menunjukkan kekuatan," ujar pengamat militer Mufti Makarim pada acara Prime Timenews MetroTv, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (20/11/2014).
 
Agar kejadian ini tak terulang kembali, dibutuhkan ketegasan dari pimpinan. Seperti pemberian sanksi pidana sampai pemecatan. Hal itu bertujuan untuk membatasi prilaku anggota yang tidak taat pada perintah pimpinan.

"Karena investasi negara untuk masing-masing instansi ini mahal. Mereka rugikan negara dan masyarakat," jelas Mufti.
 
Seperti diketahui, bentrokan tersebut telah menewaskan satu anggota TNI yang dikabarkan bernama Praka JK Marpaung. Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman telah mendatangi Batam untuk tujuan pemeriksaan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan