"Sehingga, memberikan kontribusi terhadap penambahan kasus nasional sebesar 15,15 persen," kata Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Retno Asti Werdhani dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 September 2022.
Retno mengatakan data itu harus menjadi perhatian bersama terutama orang tua. Mereka diminta tidak memaksa anak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) bila sakit.
"Kami menyarankan agar anak tidak perlu masuk sekolah apabila mengalami gejala demam, batuk, pilek, atau diare," ujar dia.
Menurut Retno, upaya itu guna mencegah penularan covid-19 di sekolah. Sehingga, kontribusi kasus covid-19 nasional dari anak usia sekolah segera menurun.
"Orang tua perlu proaktif memeriksakan anak untuk tes covid-19 supaya memastikan positif atau tidak. Apabila positif, segera lakukan tracing dan memutus rantai penularan," jelas dia.
Baca: Berkurang, 38 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet Kemayoran |
Selain itu, pihak sekolah juga berperan mengawasi protokol kesehatan (prokes) selama PTM. Sekolah harus responsif bila menemukan ada siswa atau staf yang diduga terpapar covid-19.
"Ada sistem monitoring dan sistem pelaporan ke puskesmas kecamatan wilayah, dan edukasi soal covid-19 secara berkala," tutur Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id