Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut gempa susulan masih terjadi. Hingga pukul 14.35 WIB, telah terjadi 25 kali gempa susulan setelah gempa utama magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
"Kekuatan gempa semakin melemah, tertinggi magnitudo 4 dan terendah 1,8. Itu perkembangan terakhir," kata Dwikorita dalam Breaking News Metro TV, Senin, 21 November 2022.
Dwikorita mengingatkan bahwa potensi gempa susulan masih mungkin terjadi. Lantaran, dalam kurun waktu kurang dari dua jam gempa utama telah terjadi 25 kali gempa susulan.
"Ini karena pusat gempa di kerak dangkal kedalaman 10 kilometer. Tipikal kerak dangkal karena kondisi batuannya itu gempa susulan akan terjadi berkali kali," jelas dia.
Dia menerangkan kondisi itu tidak bisa dibilang lumrah. Tapi pihaknya bakal terus memonitor.
"Tapi kami khawatir dampaknya kalau masih ada gempa susulan, bangunan yang retak rusak bisa roboh atau parah keruskanannya," ungkap dia.
Dia meminta warga untuk selalu waspada. Yakni untuk tidak berada di bangunan yang telah retak maupun mejauhi kawasan lereng lantaran rawan longsor.
"Tidak perlu panik, yang penting menjauh dari situ dan terus memonitor perkembangan InfoBMKG," sebut dia.
Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut gempa susulan masih terjadi. Hingga pukul 14.35 WIB, telah terjadi 25 kali gempa susulan setelah gempa utama magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
"Kekuatan gempa semakin melemah, tertinggi magnitudo 4 dan terendah 1,8. Itu perkembangan terakhir," kata Dwikorita dalam Breaking News Metro TV, Senin, 21 November 2022.
Dwikorita mengingatkan bahwa potensi gempa susulan masih mungkin terjadi. Lantaran, dalam kurun waktu kurang dari dua jam gempa utama telah terjadi 25 kali gempa susulan.
"Ini karena pusat gempa di kerak dangkal kedalaman 10 kilometer. Tipikal kerak dangkal karena kondisi batuannya itu gempa susulan akan terjadi berkali kali," jelas dia.
Dia menerangkan kondisi itu tidak bisa dibilang lumrah. Tapi pihaknya bakal terus memonitor.
"Tapi kami khawatir dampaknya kalau masih ada gempa susulan, bangunan yang retak rusak bisa roboh atau parah keruskanannya," ungkap dia.
Dia meminta warga untuk selalu waspada. Yakni untuk tidak berada di bangunan yang telah retak maupun mejauhi kawasan lereng lantaran rawan longsor.
"Tidak perlu panik, yang penting menjauh dari situ dan terus memonitor perkembangan InfoBMKG," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)