medcom.id, Tangerang: Pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses mempekerjakan anak di bawah umur. Ketua RW 15, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Tamsir mencatat, ada warganya yang bekerja di pabrik itu masih berusia belasan tahun.
"Ada juga (warga saya) yang usianya 15 sampai 17 tahun (bekerja di pabrik petasan)," kata Tamsir saat ditemui di rumahnya, Kosambi, Tangerang, Jumat 27 Oktober 2017.
Hasil pendataan, ada 29 warga RW15 yang bekerja di pabrik tersebut. Sebanyak 20 warga di antaranya meninggal. "Empat dirawat, lima masih belum ada kabarnya," ungkapnya.
Baca Juga: Satu Korban Ledakan Pabrik Kembang Api Teridentifikasi
Tamsir mengatakan, mereka bisa bekerja di pabrik petasan itu karena diajak salah seorang warga, Sutisna, mandor pabrik. Sutisna bersama istrinya bernama Rohini, yang juga bekerja di tempat yang sama, tewas.
"Pas mereka kerja, anaknya dua orang enggak ikut. Mereka selamat," jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari desa bagi warganya yang dirawat di rumah sakit. Secara swadaya, Tamsir dan warga lainnya mengkoordinasikan agar keluarga korban dikabari, dan dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk didata.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rb1Z7vAk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Tangerang: Pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses mempekerjakan anak di bawah umur. Ketua RW 15, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Tamsir mencatat, ada warganya yang bekerja di pabrik itu masih berusia belasan tahun.
"Ada juga (warga saya) yang usianya 15 sampai 17 tahun (bekerja di pabrik petasan)," kata Tamsir saat ditemui di rumahnya, Kosambi, Tangerang, Jumat 27 Oktober 2017.
Hasil pendataan, ada 29 warga RW15 yang bekerja di pabrik tersebut. Sebanyak 20 warga di antaranya meninggal. "Empat dirawat, lima masih belum ada kabarnya," ungkapnya.
Baca Juga: Satu Korban Ledakan Pabrik Kembang Api Teridentifikasi
Tamsir mengatakan, mereka bisa bekerja di pabrik petasan itu karena diajak salah seorang warga, Sutisna, mandor pabrik. Sutisna bersama istrinya bernama Rohini, yang juga bekerja di tempat yang sama, tewas.
"Pas mereka kerja, anaknya dua orang enggak ikut. Mereka selamat," jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari desa bagi warganya yang dirawat di rumah sakit. Secara swadaya, Tamsir dan warga lainnya mengkoordinasikan agar keluarga korban dikabari, dan dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk didata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)