Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Pesawat Hercules Jatuh

Instruksi Panglima TNI Soal Hercules Jatuh di Medan

Misbahol Munir • 30 Juni 2015 14:31
medcom.id, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko memerintahkan agar menggerakkan semua tenaga untuk mengevakuasi korban pesawat Hercules A1310 Tipe C-130 milik TNI AU yang jatuh.
 
Selain itu, dia juga menginstruksikan agar mengamankan penduduk setempat.
 
"Panglima perintahkan all out evakuasi dan amankan penduduk," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Fuad Basya, Selasa (30/6/2015).

Moeldoko, kata Fuad, telah menginstruksikan pembentukan tim investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat itu.
 
"Panglima perintahkan bentuk tim investigasi," tegas dia.
 
Saat ini, kata dia, pihaknya belum mengetahui secara mendetail mengenai penyebab kecelakaan itu. Namun, tim identifasi telah berangkat ke lokasi kejadian.
 
"Tim identifikasi baru berangkat, jadi belum bisa dikatakan," tegas dia.
 
Dia menjelaskan pesawat itu rutin beroperasi. "Rutin digunakan operasi, betul. Karena banyak Hercules kita gunakan," kata Fuad.
 
Pesawat Hercules ilik TNI AU jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, sekitar pukul 11.48 WIB. Pesawat jatuh tak lama setelah tinggal landas. Pilot sempat minta izin kembali ke Pangkalan Udara Soewondo, Medan.
 
"Pilot minta return to base (kembali ke pangkalan)," ungkap Kepala Staf Angkatan Udara KSAU Marsekal Agus Supriatna kepada Metrotvnews.com tentang komunikasi terakhir dari kapten pilot.
 
Agus menjelaskan, berdasarkan pengalaman sebagai penerbang, permintaan Kapten Penerbang Sandy Permana mengajukan return to base dua menit setelah tinggal landas berarti ada kerusakan teknis. Pertama, kecepatan pesawat yang kurang saat berbelok.
 
Kedua, saat pesawat berbelok muncul gangguan. "Pasti ada yang rusak karena minta return to base," jelas Agus.
 
Hercules C-130 TNI AU jatuh pukul 11.48 WIB. Ketika itu pesawat baru saja tinggal landas dalam misi penerbangan angkutan udara militer menuju Natuna.
 
Pesawat angkut buatan 1964 itu diawaki oleh Kapten Penerbang Sandy Permana, Lettu Penerbang Pandu, Letda Penerbang Dian Sukma dan Kapten Navigasi Riri. Informasi sementara ada 12 orang prajurit TNI AU yang menumpang pesawat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan