Jakarta: Pemerintah tengah menggalakkan program vaksinasi covid-19. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin upaya tracing, testing, dan treatment (3T) serta kampanye masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) tak dilupakan.
“Walau sekarang menggalakkan vaksinasi, tapi 3T dan 3M bukan sesuatu yang dapat porsi lebih kecil,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Puskesmas Kemenkes, Monika Saraswati Sitepu, dalam diskusi virtual, Sabtu, 30 Januari 2021.
Monika mengeklaim program vaksinasi, 3T, dan 3M berjalan paralel. Menurut dia, program 3T dan 3M sudah berjalan cukup lama sehingga pemerintah fokus terus memperbaiki pelaksanaannya.
“Mengevaluasi sana-sini dan mencari strategi yang lebih tepat,” papar dia.
Vaksinasi, kata Monika, menjadi perhatian pemerintah karena ditargetkan selesai dalam satu tahun. Pasalnya, efektivitas vaksin covid-19 dikhawatirkan menurun jika program vaksinasi terlalu lama.
“Jangan sampai (vaksinasi) dua tahun karena mencegah virusnya keburu mutasi, vaksin tidak efektif, herd immunity tidak terbentuk,” terang Monika.
Baca: Menkes Bakal Mempercepat Perbaikan Strategi Testing Covid-19
Monika menegaskan pemerintah terus memantau pelaksanaan 3T dan 3M. Hal itu dibarengi dengan mempersiapkan sarana dan prasarana vaksinasi.
“Memperhatikan infrastruktur, mengecek ketersediaan vaksin di puskesmas, dan mendistribusikan (vaksin) kalau ada (kuota vaksin) yang belum terpenuhi,” tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah diimbau tak hanya fokus mematangkan program vaksinasi. Prakondisi vaksinasi juga harus disiapkan sejak dini agar kekebalan kelompok atau herd immunity betul-betul terbentuk.
Jakarta: Pemerintah tengah menggalakkan program
vaksinasi covid-19. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin upaya
tracing, testing, dan treatment (3T) serta kampanye masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) tak dilupakan.
“Walau sekarang menggalakkan vaksinasi, tapi 3T dan 3M bukan sesuatu yang dapat porsi lebih kecil,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Puskesmas
Kemenkes, Monika Saraswati Sitepu, dalam diskusi virtual, Sabtu, 30 Januari 2021.
Monika mengeklaim program vaksinasi, 3T, dan 3M berjalan paralel. Menurut dia, program 3T dan 3M sudah berjalan cukup lama sehingga pemerintah fokus terus memperbaiki pelaksanaannya.
“Mengevaluasi sana-sini dan mencari strategi yang lebih tepat,” papar dia.
Vaksinasi, kata Monika, menjadi perhatian pemerintah karena ditargetkan selesai dalam satu tahun. Pasalnya, efektivitas
vaksin covid-19 dikhawatirkan menurun jika program vaksinasi terlalu lama.
“Jangan sampai (vaksinasi) dua tahun karena mencegah virusnya keburu mutasi, vaksin tidak efektif,
herd immunity tidak terbentuk,” terang Monika.
Baca:
Menkes Bakal Mempercepat Perbaikan Strategi Testing Covid-19
Monika menegaskan pemerintah terus memantau pelaksanaan 3T dan 3M. Hal itu dibarengi dengan mempersiapkan sarana dan prasarana vaksinasi.
“Memperhatikan infrastruktur, mengecek ketersediaan vaksin di puskesmas, dan mendistribusikan (vaksin) kalau ada (kuota vaksin) yang belum terpenuhi,” tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah diimbau tak hanya fokus mematangkan program vaksinasi. Prakondisi vaksinasi juga harus disiapkan sejak dini agar kekebalan kelompok atau herd immunity betul-betul terbentuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)