Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif

Panglima TNI: Kemungkinan KRI Nanggala-402 Kemasukan Air

Siti Yona Hukmana • 24 April 2021 17:48
Jakarta: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak menutup kemungkinan ada air masuk ke dalam KRI Nanggala-402. Kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu tenggelam sedalam 850 meter di perairan utara Bali.
 
"Baik, dari masuk air, kemungkin ada," kata Hadi dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Sabtu, 24 April 2021.
 
Namun, dia berkeyakinan ada bagian kabin yang tidak kemasukan air. Menurut dia, ada ruangan pada bagian kompartemen yang bisa mencegah air masuk.

"(Jika) anggota sempat tutup ada kemungkinan enggak kemasukan air. Tapi, ada kemungkinan ada bagian kabin yang air masuk," ujarnya.
 
Menurut Hadi, dalam pencarian yang memasuki hari keempat, TNI bersama instansi lain mendeteksi dugaan keberadaan KRI Nanggala-402. Pendeteksian itu dievaluasi dan analisis.
 
Lalu, penemuan dipantau langsung menggunakan KRI Rigel-933 pada radius 10 mil dari perairan utara Bali. KRI Nanggala-402 diduga berada di palung laut sedalam 850 meter.
 
"Pendeteksian dan evaluasi masih dilakukan, untuk bentukan apakah itu KRI Nangaala atau bukan dari data yang ada di sektor itu dan keluar barang dan gelembung kemungkinan besar Nanggala," ungkap dia.
 
Baca: KSAL: KRI Nanggala-402 Berada di Kedalaman 850 Meter
 
KRI Nanggala-402 tenggelam saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam dengan 53 awak itu diduga berada di palung laut dengan kedalaman 850 meter.
 
Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Antara lain KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Diponegoro-365, KRI DR Soeharso, dan satu helikopter seri Panther.
 
TNI mengerahkan 400 personel untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut. Ratusan prajurit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali. Sementara itu, Polri mengerahkan empat kapal jenis sonar dan robotik yang memiliki kemampuan menyelam.
 
Pembantuan dari negara sahabat yang telah tiba ialah HMAS Ballarat dari Australia dan pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon. Sementara itu, pembantuan yang segera tiba, yakni HMA S Sirius dari Australia.
 
Kemudian, kapal Rescue MV Swift dari Singapura yang dijadwalkan tiba Sabtu malam, 24 April 2021. Lalu, kapal Rescue MV Mega Bakti dari Malaysia yang diperkirakan tiba Minggu, 25 April 2021, dan satu kapal India.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan