Jakarta: Direktur Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menanggapi fenomena intoleransi yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, rakyat Indonesia perlu melakukan beberapa cara untuk meningkatkan angka toleransi antarsuku, ras dan agama (SARA).
"Obatnya kalau kata Gus Dur, Indonesia itu isinya keberagaman. Jadi, yang berbeda jangan disama-samakan tapi yang sama jangan dibeda-bedakan," ucap Alissa dalam Editorial MI Metro TV, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut Alisa, sejak sejarah pembentukan Indonesia, perbedaan antaragama itu diikat dengan cinta tanah air yang kuat. Seperti dalam amanat Sumpah Pemuda.
Solusi lain adalah menciptakan penegakan hukum yang tidak bias SARA. Sehingga, sentimen kebencian bisa ditangani secara hukum.
"Hukumnya sudah ada sebenarnya, tapi penegak hukum itu kadang ketakutan dengan sistem
mayoritas sosial. Jadi, hukum tumpul untuk kaum mayoritas, namun tidak tumpul untuk minoritas," imbuhnya.
Karena itu, Alissa mengimbau bagi penegak hukum untuk mengadili dengan seimbang siapa pun pelaku intoleransi. Ia menambahkan, boosternya adalah membangun keberagamaan yang selaras dengan keindonesiaan. (Mentari Pusapdini)
Jakarta: Direktur
Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menanggapi fenomena intoleransi yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, rakyat Indonesia perlu melakukan beberapa cara untuk meningkatkan angka
toleransi antarsuku, ras dan agama (SARA).
"Obatnya kalau kata Gus Dur, Indonesia itu isinya keberagaman. Jadi, yang berbeda jangan disama-samakan tapi yang sama jangan dibeda-bedakan," ucap Alissa dalam Editorial MI Metro TV, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut Alisa, sejak sejarah pembentukan Indonesia, perbedaan antaragama itu diikat dengan cinta tanah air yang kuat. Seperti dalam amanat Sumpah Pemuda.
Solusi lain adalah menciptakan penegakan hukum yang tidak bias SARA. Sehingga, sentimen kebencian bisa ditangani secara hukum.
"Hukumnya sudah ada sebenarnya, tapi penegak hukum itu kadang ketakutan dengan sistem
mayoritas sosial. Jadi, hukum tumpul untuk kaum mayoritas, namun tidak tumpul untuk minoritas," imbuhnya.
Karena itu, Alissa mengimbau bagi penegak hukum untuk mengadili dengan seimbang siapa pun pelaku intoleransi. Ia menambahkan, boosternya adalah membangun keberagamaan yang selaras dengan keindonesiaan. (
Mentari Pusapdini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)