medcom.id, Jakarta: Ribuan perawat yang tergabung Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membubarkan diri usai berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka dijanjikan bila aspirasinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Para pedemo berangsur meninggalkan lokasi sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka membubarkan diri setelah perwakilannya diterima anggota Komisi II DPR.
"Komisi II berkata siap menerima aspirasi dan menindaklanjuti. Ketemu Pak Fadli Zon yang mendukung perawat," kata Koordinator Lapangan Nasional Advokasi Honorer Perawat DPP PPNI, Maryanto, di lokasi, Kamis 16 Maret 2017.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin tuntutan perawat honorer. Di antaranya meminta pengangkatan perawat honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS), upah yang lebih laik, menghapus sistem kerja tenaga kerja sukarela (TKS), serta merivisi Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) agar memihak perawat honorer.
Baca: Perjuangan Perawat Honorer Buat Penuhi Kebutuhan Anak
Anggota Komisi II, kata dia, berjanji akan meneruskan tuntutan itu ke Presiden Jokowi. Mereka akan menyurati Kepala Negara, Jumat 17 Maret 2017. "Kebetulan besok hari jadi PPNI yang ke-43," jelas Maryanto.
Sebelum membubarkan diri, sejumlah perawat honorer sempat memunguti sampah sisa makanan yang berserakan. Sementara itu, untuk kendaraan yang semula diarahkan melalui jalur bus TransJakarta, sudah bisa menggunakan jalur utama Jalan Jenderal Gatot Subroto.
medcom.id, Jakarta: Ribuan perawat yang tergabung Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membubarkan diri usai berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka dijanjikan bila aspirasinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Para pedemo berangsur meninggalkan lokasi sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka membubarkan diri setelah perwakilannya diterima anggota Komisi II DPR.
"Komisi II berkata siap menerima aspirasi dan menindaklanjuti. Ketemu Pak Fadli Zon yang mendukung perawat," kata Koordinator Lapangan Nasional Advokasi Honorer Perawat DPP PPNI, Maryanto, di lokasi, Kamis 16 Maret 2017.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin tuntutan perawat honorer. Di antaranya meminta pengangkatan perawat honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS), upah yang lebih laik, menghapus sistem kerja tenaga kerja sukarela (TKS), serta merivisi Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) agar memihak perawat honorer.
Baca: Perjuangan Perawat Honorer Buat Penuhi Kebutuhan Anak
Anggota Komisi II, kata dia, berjanji akan meneruskan tuntutan itu ke Presiden Jokowi. Mereka akan menyurati Kepala Negara, Jumat 17 Maret 2017. "Kebetulan besok hari jadi PPNI yang ke-43," jelas Maryanto.
Sebelum membubarkan diri, sejumlah perawat honorer sempat memunguti sampah sisa makanan yang berserakan. Sementara itu, untuk kendaraan yang semula diarahkan melalui jalur bus TransJakarta, sudah bisa menggunakan jalur utama Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)