Pertemuan cendikiawan Indonesia dengan Presiden Israel beberapa waktu lalu contoh pemicu kegaduhan dan mengganggu stabilitas politik Indonesia. Istimewa
Pertemuan cendikiawan Indonesia dengan Presiden Israel beberapa waktu lalu contoh pemicu kegaduhan dan mengganggu stabilitas politik Indonesia. Istimewa

Aktivis Pro-Palestina Desak Pemerintah Bertindak soal Lobi 'Senyap' Israel di Indonesia

Surya Perkasa • 01 Agustus 2024 14:28
Jakarta: Pertemuan aktivis dan intelektual Indonesia yang terdiri dari aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dan dosen dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, belum lama ini kembali disorot. Aktivis gerakan pro-kemerdekaan menilai pertemuan tersebut dinilai pukulan telak bagi diplomasi Indonesia, apalagi serangan Israel ke Palestina semakin memanas setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas.
 
Koordinator Jaringan Muda Untuk Demokrasi (Jarum Demokrasi) Tegar menyebut Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang sangat erat. Pertemuan cendikiawan Indonesia yang menjadi sorotan publik tersebut sangat mengecewakan rakyat Indonesia.
 
Dia menyebut masyarakat Indonesia kompak mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam tindakan genosida yang dilakukan Israel.

"Disaat Israel sedang terpojok karena seluruh dunia mengutuk genosida yang dilakukan terhadap warga Gaza, oknum aktivis yang berasal dari Indonesia justru berfoto bersama dengan Presiden Israel", kritik Tegar dikutip dari keterangan yang diterima Medcom, Kamis, 1 Agustus 2023.
 
Pertemuan tersebut diakui dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili organisasi tertentu. Namun, Tegar menyebut pertemuan tersebut telah memicu kegaduhan dan mengganggu stabilitas politik Indonesia.
 
Kegaduhan tersebut sangat tidak produktif dan cenderung dimanfaatkan untuk menutupi agenda-agenda yang penting bagi masyarakat. Mulai isu izin tambang bagi ormas, transisi pemerintahan dan Pilkada Serentak 2024.
 
"Sebagai aktivis demokrasi, kami merasa isu tersebut sengaja dibesar-besarkan untuk menutupi isu izin tambang yang cukup kontroversial, serta agenda politik Pilkada Serentak dan transisi pemerintahan, yang semakin bernuansa pragmatis dan elitis" terang Tegar.
 
Baca juga: 
 

Indonesia harus hati-hati lobi Israel

Sejumlah pakar dan pengamat Timur Tengah sudah mewanti-wanti masyarakat Indonesia dari lobi Israel. Belakangan ekses negatif yang muncul justru hanya diterima oleh aktivis dan intelektual Indonesia.
 
Informasi aktivis internasional, Niruban Balachandran, diduga memfasilitasi pertemuan. Pria asal Amerika Serikat tersebut diduga menjadi sosok penting di balik dialog dan pemahaman antara warga Israel dan Indonesia.
 
"Namun, kami tidak melihat adanya tindakan dari Pemerintah terhadap yang bersangkutan. Kami tidak ingin isu terkait Israel ini terus menerus dijadikan objek untuk pengalihan isu ke depannya, apalagi oleh orang asing. Pemerintah harus menuntaskan hal ini!" tegas Tegar.
 

Pemerintah Indonesia harus bersikap

Menurut Tegar, beragam polemik yang muncul di Indonesia seiring berjalannya agresi Israel ini perlu direspons cepat. Terutama untuk menjaga hubungan baik Indonesia dengan Palestina, dan mencegah terulangnya hal-hal yang membuat kegaduhan terkait genosida Israel.
 
Jarum Demokrasi mendesak agar pemerintah Indonesia memastikan agenda-agenda politik nasional tetap berjalan secara transparan pada setiap prosesnya. "Serta, terus konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk genosida Israel," kata Tegar.
 
Jarum Demokrasi juga mendesak pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas kepada orang-orang asing yang membuat kegaduhan di Indonesia. Demi menjaga marwah dan kedaulatan bangsa.
 
Dia juga mendesak Imigrasi melakukan tindakan tegas berupa deportasi atau pencekalan terhadap Niruban Balachandran, orang yang disebut-sebut sebagai broker pertemuan tersebut. "Atau oknum orang asing lainnya yang terkait dengan lobi-lobi Israel, demi menjamin pelaksanaan agenda-agenda demokrasi di Indonesia," tutup Tegar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan