Jakarta: Ratusan perempuan menggelar aksi unjuk rasa. Demonstran yang menamakan diri Perempuan Indonesia itu menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) diadili karena dianggap sebagai perusak demokrasi.
Pantaun Medcom.id, aksi unjuk rasa dilakukan dengan longmarch. Hal itu dilakukan dari Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Namun, mereka tidak dapat mendekat ke Istana. Sebab, Polda Metro Jaya telah menutup Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Gedung Indosat yang mengarah ke Istana.
Massa aksi diarahkan untuk berunjuk rasa di depan kawasan Monumen Nasional (Monas). Dari atas mobil orasi, seorang perempuan mempertanyakan alasan polisi menghalangi massa aksi menuju Istana.
"Ancamannya ada di Istana yang melenggangkan dinasiti politiknya oleh si perusak demokrasi, siapa perusak demokrasi, Jokowi," ujar seorang orator.
Ia menegakskan ratusan perempuan yang menggelar aksi ini ingin mengekpresikan diri. Menyuarakan keresahan yang telah lama menderita di era kepimpinan Presiden Jokowi.
"Perempuan-perempuan disni mau mengekspresikan diri, karena kelaamaan dimiskinkan, kelamaan digusur," jelasnya.
Jakarta: Ratusan
perempuan menggelar aksi unjuk rasa. Demonstran yang menamakan diri Perempuan Indonesia itu menuntut
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diadili karena dianggap sebagai perusak
demokrasi.
Pantaun
Medcom.id, aksi unjuk rasa dilakukan dengan longmarch. Hal itu dilakukan dari Gedung Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu).
Namun, mereka tidak dapat mendekat ke Istana. Sebab, Polda Metro Jaya telah menutup Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Gedung Indosat yang mengarah ke Istana.
Massa aksi diarahkan untuk berunjuk rasa di depan kawasan Monumen Nasional (Monas). Dari atas mobil orasi, seorang perempuan mempertanyakan alasan polisi menghalangi massa aksi menuju Istana.
"Ancamannya ada di Istana yang melenggangkan dinasiti politiknya oleh si perusak demokrasi, siapa perusak demokrasi, Jokowi," ujar seorang orator.
Ia menegakskan ratusan perempuan yang menggelar aksi ini ingin mengekpresikan diri. Menyuarakan keresahan yang telah lama menderita di era kepimpinan Presiden Jokowi.
"Perempuan-perempuan disni mau mengekspresikan diri, karena kelaamaan dimiskinkan, kelamaan digusur," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)