Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pengamat: Kurang Produktivitas Berpotensi Main Judi Online

Siti Yona Hukmana • 07 Juli 2024 22:02
Jakarta: Pengamat sosial Devie Rahmawati menyebut orang kekurangan produktivitas berpotensi bermain judi online. Berdasarkan data Ketenagakerjaan, tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 87,96.
 
Devie mengatakan tugas Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Daring tidak sekadar menangkap, memblokir, dan menutup akun judi online. Melainkan, memastikan masyarakat tidak punya waktu untuk bermain judi.
 
"Karena faktanya di Indonesia, produktivitas orang Indonesia itu salah satu paling rendah se Asia. Sehingga, orang banyak punya waktu luang," kata Devie kepada Medcom.id, Minggu, 7 Juli 2024.

Devie mengaku heran dengan produktivitas masyarakat yang kurang di tengah ekonomi sedang sulit. Pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) ini berharap etos kerja masyarakat Indonesia bisa diperbaiki.
 
"Sistem kerja harus diperbaiki, sehingga kemudian semua orang sibuk, semua orang produktif. Sehingga, nggak ada waktu untuk kemudian membuang energi dengan main judi online," ujarnya.
Baca: Pengamat Duga Pemain Judi Online Penerima Bansos

Menurut Devie, judi online ini menyasar segala latar belakang pendidikan atau profesi. Baik kaya maupun kurang mampu. Bahkan, kata dia, terbongkar fakta anggota dewan hingga wartawan ikut menjadi pemain judi online.
 
"Kurang sibuk sampai punya waktu main judi online itu pertanyaannya. Kalau saya mecoba mengkaitkannya dengan angka produktivitas di Indonesia memang rendah, apakah itu ada kaitannya itu harus dijawab oleh pemerintah," ujar Devie.
 
Lebih lanjut, Devie mengatakan judi online menjadi pilihan untuk mengisi kekosongan mulai terjadi ketika masa pandemi covid-19 pada 2020, yang kala itu semua mendadak digital. Pandemi, kata dia, membuat ekonomi dunia terganggu.
 
Akibatnya, banyak orang pengangguran dan menjadi kategori tidak mampu. Orang-orang tidak mampu ini, kata Devie, biasanya diawali dengan tidak memiliki pekerjaan. Sehingga, waktu luangnya banyak.
 
"Kalaupun ada pekerjaan tapi serabutan. Sehingga itu membuat digital, salah satunya judi online itu menjadi pilihan aktivitas mereka," paparnya.
 
Devie menuturkan judi online menjadi pilihan karena wujudnya permainan gim yang ada bonus uang. Dengan bermain gim orang merasa mendapatkan kenyamanan dan ketenangan, karena bisa mengalihkan stres dari kekosongan kegiatan.
 
"Tapi, mereka juga merasa punya potensi untuk mendapatkan uang, karena disitu ada judi, ada permainan uang di sana. Dua persepsi ini yg kemudian membuat mereka memilih untuk bermain judi online tidak peduli latar belakang profesi atau latar belakang ekonomi, pendidikan bahkan jenis kelamin," tutur Devie.
 
Terlebih, gim dipandang masyarakat tidak berbahaya. Masyarakat yang keuangannya menipis, bahkan tidak punya uang tentu saja tergoda dengan tawaran uang yang menggiurkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan