Ilustrasi. Foto: Dok BKKBN
Ilustrasi. Foto: Dok BKKBN

Peringati Hari Ibu, BKKBN Targetkan Layani 1,2 Juta Akseptor KB

Antara • 28 November 2023 09:59
Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan melayani 1.256.052 akseptor KB dalam sepekan. Pelayanan ini menyambut peringatan ke-95 Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2023.
 
BKKBN menggelar Pekan Pelayanan KB dalam pencanangan Program Gerai Yansus (Gerakan Peningkatan Pelayanan KB di Wilayah Khusus) dan KB Perusahaan. Pelayanan KB bertema "Dengan Ber-KB, Ibu Sehat, Keluarga Bebas Stunting, Indonesia Sejahtera" ini dimulai pada 21 November hingga 3 Desember 2023.
 
"BKKBN menargetkan sasaran akseptor PUS dengan jenis pelayanan KB ulangan, KB Ganti Cara, KB Pasca Persalinan, serta KB baru," kata Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, dilansir dari Antara, Selasa, 28 November 2023.
 
Per 26 November 2023 pukul 15.00 WIB progress Pekan Pelayanan KB Serentak sudah mencapai 362.378 akseptor. Jumlah ini setara 28,85 persen dari total target nasional. Dari jenis pelayanan KB per metode sebesar 30,13 persen MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan 52,55 persen KB Pasca Persalinan.

Adapun capaian KB suntik 189.141 akseptor, pil 112.213 akseptor, implan 29.173 akseptor, IUD 10.428 akseptor, MOP 107 akseptor, dan MOW 1.906 akseptor. Hasto mengatakan jumlah tersebut akan terus meningkat sampai satu minggu ke depan selama pekan pelayanan KB berlangsung.
 
"BKKBN bertugas mengubah mindset masyarakat dari 'banyak anak banyak rezeki' menjadi 'dua anak cukup', tentu luar biasa," ucap Hasto.
 
Cita-cita 'dua anak cukup' sudah sampai pada angka 2,18 menurut BPS 2020. Menurut BKKBN sebesar 2,14. Sedangkan target pada 2024 rata-rata perempuan melahirkan 2,1 agar penduduk tumbuh seimbang.
 
"Artinya kita sudah sampai pada target bahkan sebelum 2024," ujar Hasto.
 

Jangan khawatir zero growth

Dia tidak menampik adanya kekhawatiran apabila Indonesia mengalami zero growth bahkan minus growth. "Maka, cita-cita Indonesia Emas 2045, empat besar ekonomi dunia ciri-cirinya penduduknya banyak. Inilah yang harus kita pikirkan ulang, bukan berarti yang ber-KB semuanya dicopot ya," kata dia.
 
Hasto mengatakan fokus pembangunan harus tertuju pada kualitas sumber daya manusia. Hal ini untuk mengukurnya menggunakan Human Capital Index.
 
"Itulah korelasi yang kuat antara stunting dan kualitas SDM. Mayoritas negara akan mengalami akselerasi ekonomi pada saat bonus demografi, pada saat dependency ratio rendah," kata Hasto.
 
Menurut dia, dalam hubungan antara KB dengan kualitas SDM adalah pregnancy interval. Semakin dekat jarak antar kelahiran, maka semakin stunting.
 
"Artinya, semakin dekat jarak antara hamil dan melahirkan, ibunya akan semakin anemia. Jarak yang ideal adalah 36 bulan, inilah peran kontrasepsi,” kata dia.
 

Fokus wilayah galcitas

Dalam laporannya, Direktur Bina Akses Pelayanan KB dr Zamhir Setiawan, M.Epid menyebutkan pencatatan dan pelaporan pekan pelayanan KB ini dilakukan secara sistematis melalui Sistem Informasi Keluarga (Siga). Akan dibuka hingga 8 Desember 2023 pukul 23.59 WIB.
 
"Pilot project program Gerai Yansus tingkat nasional telah ditetapkan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara," kata Zamhir. 
 
Gerai Yansus merupakan upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kolaborasi antara BKKBN dengan mitra kerja. Termasuk untuk memperluas jangkauan, pendekatan akses, dan pemerataan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) terutama di wilayah khusus.
 
Wilayah khusus meliputi wilayah tertinggal, terpencil, dan perbatasan (galcitas), kepulauan, kawasan transmigrasi, wilayah miskin perkotaan, serta sasaran khusus yaitu peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB.
 

Program KB perusahaan

Zamhir juga menjelaskan program KB perusahaan. Program ini merupakan upaya pelayanan KB dan kesehatan reproduksi bagi pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan. 
 
"Program ini merupakan kerja sama dengan APINDO sebagai upaya untuk mendukung penurunan stunting," kata dia.
 
Zamhir mengatakan perusahaan merupakan mitra potensial pelayanan KB. Dia berharap kegiatan perusahaan bisa bersinergi dengan kegiatan BKKBN.
 
Baca: Pemberdayaan Keluarga Langkah Penting untuk Menjawab Tantangan di Masa Depan
 
Masih dalam acara yang sama, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara BKKBN dengan Kemendesa PDTT.
 
Turut hadir dalam acara puncak yaitu para pejabat Kementerian Desa PDTT, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian PPPA, Perwakilan Ster Panglima TNI, Kapuskes TNI AD, Ketua PP IBI, BAZNAS, APINDO, dan Dispotmar TNI AL.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan