Ilustrasi. Antara.
Ilustrasi. Antara.

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Timur Indonesia Sepekan ke Depan

Media Indonesia • 20 April 2024 09:47
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini gelombang tinggi dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah timur Indonesia dalam sepekan ke depan. Khususnya, di wilayah Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, hingga Maluku.
 
Kondisi tersebut dipicu adanya perkembangan pola tekanan rendah di sekitar Laut Arafuru selatan Merauke. Sistem pola tekanan rendah merupakan suatu sistem dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pola sirkulasi angin secara siklonal. Dalam kondisi atmosfer tertentu, hal itu dapat meningkat intensitasnya menjadi sistem bibit siklon.
 
"Sistem tersebut diketahui memiliki pergerakan ke arah Barat-Barat Laut dan peluang peningkatan intensitasnya dalam sepekan ke depan diprediksi masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem bibit siklon di dalam wilayah tanggungjawab TCWC Jakarta," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan resmi, Sabtu, 20 April 2024.

Guswanto mengatakan BMKG terus memantau kondisi cuaca dan potensi dampaknya, termasuk potensi kemunculan siklon tropis. Ia mengimbau masyarakat tidak panik terkait dengan informasi potensi siklon tropis di sekitar Laut Arafuru, namun tetap waspada untuk kemungkinan potensi cuaca ekstrem.
 
"Tidak perlu panik, pantau terus perkembangan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui berbagai kanal informasi resmi. Jangan percaya kabar maupun informasi yang tidak jelas asal muasalnya," tuturnya.
 
Baca juga: Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang 4 Meter

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menerangkan mulai 20 April 2024 hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi tersebut meliputi sebagian besar Sumatra bagian Utara dan Barat, sebagian besar Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Barat dan Tengah, Sulawesi bagian Selatan dan Tenggara, Maluku, dan Papua.
 
Andri menyebut kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, masih aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.
 
Kemudian, kondisi kelembapan dan labilitas atmosfer yang signifikan. Hal lain adalah terpantaunya sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatra, Laut Banda, dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
 
"Waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama wilayah-wilayah rawan bencana tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang. Pantau terus informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi infoBMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail," beber Andri. (MI/Ihsa Firdausya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan