Lansekap Australia (Patrick HAMILTON / AFP)
Lansekap Australia (Patrick HAMILTON / AFP)

Viral Benua Australia Bergeser Dekati Indonesia, Ini Kata Peneliti

Rendy Renuki H • 27 Februari 2022 15:29
Jakarta: Benua Australia disebut terus bergeser mendekati Indonesia. Kabar itu bahkan sempat viral di media sosial, salah satunya TikTok.
 
Akun TikTok @virgaraditya sempat mengunggah kejadian tersebut. Daratan Australia terus bergerak ke utara mendekati beberapa pulau seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur.
 
"Guys benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia. Kira-kira yang akan terjadi apa ya?" tutur akun TikTok @virgaraditya dalam narasi videonya, dikutip Medcom.id, Minggu 27 Februari 2022.
@virgaraditya

BENUA AUSTRALIA TERUS BERGERAK KEUTARA!!!.....????????????

? Horror atmosphere piano & SE. - Kohrogi

Menurut keterangan sang pemilik akun dalam unggahannya, pergerakan tanah benua Australia terus terjadi setiap tahunnya sebanyak 7 sentimeter ke utara mendekati Indonesia.

Akibat pergeseran itu dikabarkan bakal terjadi gempa besar. Pasalnya, lempeng Australia dan lempeng Asia Pasifik akan bertabrakan. 
 
"Dan jika kedua lempeng itu bertabrakan tentunya bakal ngakibatkan suatu gempa yang sangat besar. Salah satunya gempa yang pernah terjadi akibat tabrakan dua lempeng bumi adalah Marcquarie yang berada di antara Selandia Baru dan Benua Antartika dengan kekuatan 8,1 SR," lanjut narasi @virgaraditya.
 
Unggahan TikTok itu pun lantas viral dan telah ditonton sebanyak 464 ribu kali. Netizen juga ikut mengomentari unggahan tersebut dan telah meninggalkan 706 komentar dan 25,8 ribu likes.
 
"Mungkin nanti Indonesia dan Australia bergabung atau satu pulau," tulis akun TikTok @RHM***.
 
"Yaelah pada takut, 7 sentimeter buat deketin ke Indonesia butuh berapa ratus/milyar taun kali, kita sudah meninggoy," timpal akun @Zhe***.

Apa kata ahli

Pergeseran benua Australia ke arah utara telah dipelajar peneliti Geocentric Datum of Australia (GDA). Depertemen federal yang mengawasi perubahan titik koordinat. 
 
Penelitian yang dilakukan GDA itu berjalan sejak 1994 dan mencatat pergeseran Australia ke arah utara sejauh 1,8 meter. Pergeseran itu pun telah membuat perubahan keakuratan titik pada sistem navigasi satelit (GPS).
 
"Secara efektif koordinat yang Anda miliki dari GPS Anda telah berpindah sejauh 1,8 meter," kata Dr Hohn Dawson, direktur penentuan posisi GDA melansir surat kabar The Sydney Morning Herald.
 
Pergeseran benua Australia ke arah utara itu diprediksi berjalan lambat. Pergeseran itu pun diakui tidak menimbulkan masalah nyata, seperti perubahan jarak antarkota.
 
"(Pergeseran) itu tentang kecepatan pertumbuhan rambut atau kuku Anda," ujar Suveyor General negara bagian New South Wales Narelle Underwood dalam laporan yang sama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan