medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirim tim ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Mereka akan mengecek jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor yang belum mendapatkan KTP selama bertahun-tahun.
"Saya sudah panggil Bupati (Acep Purnama). Dia mengatakan komunikasi tokoh masyarakat kelompok Manislor ini sulit dapat e-KTP," kata Tjahjo di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Tjahjo mengatakan, sejatinya masalah jemaah Ahmadiyah di Manislor hanyalah masalah daerah. Namun, jika tak bisa cepat diselesaikan, masalah ini bisa menjadi isu nasional.
Dari keterangan yang didapat, Tjahjo mengatakan, salah satu syarat warga Manislor mendapatkan KTP-el adalah membaca dua kalimat syahadat. Padahal, Tjahjo menekankan, syarat mendapatkan e-KTP cukup pengisi kolom agama yang sah saja.
"Kalau ada aliran saya agama ini, ya harus ditulis agamanya bukan alirannya," tegas Tjahjo.
Baca: Jemaat Ahmadiyah Sulit Mendapat KTP-el
Tjahjo meminta pemerintah daerah setempat harus tegas. Tak ada intervensi dari sekelompok ormas untuk tidak menerbitkan KTP-el bagi warga Manislor. "Pemerintah itu punya garis kebijakan. Jangan mau didesak," ucapannya.
Ribuan anggota jemaah Ahmadiyah di Manislor tidak memiliki KTP-el selama lima tahun terakhir. Disdukcapil mensyaratkan bila pengambilan KTP-el harus disertai surat pernyataan mengucapkan kalimat syahadat dan bersedia dibina. Hal ini dianggap anggota Ahmadiyah sebagai bentuk intimidasi dan melanggar peraturan.
medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirim tim ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Mereka akan mengecek jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor yang belum mendapatkan KTP selama bertahun-tahun.
"Saya sudah panggil Bupati (Acep Purnama). Dia mengatakan komunikasi tokoh masyarakat kelompok Manislor ini sulit dapat e-KTP," kata Tjahjo di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Tjahjo mengatakan, sejatinya masalah jemaah Ahmadiyah di Manislor hanyalah masalah daerah. Namun, jika tak bisa cepat diselesaikan, masalah ini bisa menjadi isu nasional.
Dari keterangan yang didapat, Tjahjo mengatakan, salah satu syarat warga Manislor mendapatkan KTP-el adalah membaca dua kalimat syahadat. Padahal, Tjahjo menekankan, syarat mendapatkan e-KTP cukup pengisi kolom agama yang sah saja.
"Kalau ada aliran saya agama ini, ya harus ditulis agamanya bukan alirannya," tegas Tjahjo.
Baca: Jemaat Ahmadiyah Sulit Mendapat KTP-el
Tjahjo meminta pemerintah daerah setempat harus tegas. Tak ada intervensi dari sekelompok ormas untuk tidak menerbitkan KTP-el bagi warga Manislor. "Pemerintah itu punya garis kebijakan. Jangan mau didesak," ucapannya.
Ribuan anggota jemaah Ahmadiyah di Manislor tidak memiliki KTP-el selama lima tahun terakhir. Disdukcapil mensyaratkan bila pengambilan KTP-el harus disertai surat pernyataan mengucapkan kalimat syahadat dan bersedia dibina. Hal ini dianggap anggota Ahmadiyah sebagai bentuk intimidasi dan melanggar peraturan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
