"Lima orang tertimbun longsor di Ngajuk," kata Sutopo dikutip dari twitter resminya @Sutopo_BNPB, Minggu 9 April 2017.
Korban hilang kata Sutopa berasal dari Dusun Dlopo, Desa Kepel satu orang dan empat orang warga Dusun Sumber Bendo, Desa Kepel. Kelimanya tertimbun longsor saat bekerja di kebun dan sawah saat tiba-tiba longsor dari Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Sutopo menuturkan, pada awal 2015 sudah terjadi retakan tanah selebar 5-10 cm, panjang 50 meter. Lalu membesar pada Maret 2016 menjadi 20 cm dan panjang 200 meter. Pada Januari 2017 retakan menjadi 30 cm dengan panjang 30 meter.
Hingga akhirnya pada awal Maret 2017 terjadi longsor kecil. Pada Minggu, 9 April 2017 pukul 14.00 WIB terjadi longsor besar.
"BPBD Nganjuk telah memperingatkan dan melarang warga untuk beraktivitas di lereng bukit karena potensi longsor," tambah dia.
Kala itu kata Sutopo, BNPB belum dapat memastikan terjadi longsor secara pasti. Sehingga belum meminta masyarakat untuk mengungsi.
Akibat longsor hari ini, ditetapkan masa tanggap darurat longsor di Nganjuk selama 14 hari mulai 10 April sampai 23 April 2017.
Longsor timbun 1 orang di Dusun Dlopo, Ds Kepel Kec Ngetos Kab Nganjuk. 4 orang diduga juga tertimbun saat sedang di sawah/berladang. pic.twitter.com/fiK0bs1I7b
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) April 9, 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id