GePPuk mengajak anak-anak menghindari kekerasan seksual melalui dongeng di  area CFD/Metrotvnews.com/Renatha Swasty
GePPuk mengajak anak-anak menghindari kekerasan seksual melalui dongeng di area CFD/Metrotvnews.com/Renatha Swasty

Kembalikan Budaya Bercerita pada Anak

Renatha Swasty • 05 Juni 2016 15:41
medcom.id, Jakarta: Mendongeng bisa dijadikan salah satu cara memberi pemahaman soal pencegahan kejahatan seksual kepada anak. Melalui cerita, anak lebih mudah memahami pesan yang akan disampaikan.
 
"Hampir setiap orang suka cerita dengan cerita mereka tanpa sadar, mereka berhayal, mereka berimajinasi, senang, fun tapi manfaat juga ada. Kalau mereka senang mereka akan simpan. Dengan dongeng soal kekerasan seksual ini juga anak akan tahu apa yang boleh disentuh apa yang nggak boleh," kata Sekretaris Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GePPuK) Kak Danang pada Metrotvnews.com, di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (5/6/2016).
 
Sayangnya, kata Danang, sekarang ini mendongeng sudah ditinggalkan orang tua. Padahal, mendongeng merupakan salah satu budaya Indonesia.

"Bercerita atau bertutur sebetulnya budaya Indonesia sejak dulu, tapi sekarang sudah hilang. Makanya kita mau meramaikan lagi," ungkap Danang.
 
GePPuk, beber Danang, juga tengah memulai program Ayah Bercerita. Sosok ayah masa kini yang tidak membacakan dongeng buat anak-anaknya bakal dihidupkan.
 
"Kenapa ayah? karena ketika ayah berbicara pasti semua dengar. Apalagi kalau ayah tegas, wibawa, karena itu kita pakai ayah karena sangat bagus," ucap Danang.
 
GePPuk berdiri sejak 2011, hingga saat ini ada 75 pendongeng dari seluruh Indonesia yang ikut mengajarkan anak-anak lewat dongeng. GePPuk sendiri memiliki banyak program antara lain kekerasan pada anak, bencana alam, dan mudik ramah anak.
 
Lewat dongeng, anak diajarkan untuk menjaga diri mereka. Tak hanya itu, orang tua juga dilibatkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan