Dua perempuan melintas di depan Gedung Pancasila, gedung di mana Ir. Soekarno memaparkan lima sila yang diusulkan untuk dijadikan Dasar Negara Indonesia Merdeka pada 1 Juni 1945, Jakarta, Selasa (31/5). --Antara--
Dua perempuan melintas di depan Gedung Pancasila, gedung di mana Ir. Soekarno memaparkan lima sila yang diusulkan untuk dijadikan Dasar Negara Indonesia Merdeka pada 1 Juni 1945, Jakarta, Selasa (31/5). --Antara--

Siapa Bilang Anak Muda Indonesia Lupa Pancasila?

Al Abrar • 01 Juni 2016 06:41
medcom.id,Jakarta: Sejak reformasi 1998, generasi muda Indonesia sering “dituduh” kurang menjiwai nilai-nilai Pancasila. Persepsi ini muncul sebagai konsekuensi dari terjadinya perubahan besar dalam politik nasional dengan tumbangnya rejim Orde Baru. 
 
Salah satu implikasi dari perubahan tersebut, tak lain dihapuskannya Penataran P4 yang merupakan sistem indoktrinasi ideologi bangsa (Pancasila) ala Orde Baru. 
Ironisnya, di era reformasi yang menawarkan demokrasi dan rasionalitas politik, justru terjadi alienasi nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda. 
 
Kini setelah reformasi berjalan 17 Tahun, masihkan alienasi kaum muda terhadap Pancasila berlangsung? 

Untuk menjawab pertanyaan besar tersebut, Asosiasi Dosen Pengajar Pancasila dan Kewarganegaraan (ADPK) Provinsi DKI Jakarta menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa di Jakarta. Total responden berjumlah 678 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa semester pertama hingga tingkat akhir. 
 
Tujuan penyebaran kuisioner tersebut, sebagaimana disampaikan Rika Kartika, Msi, Sekretaris ADPK, (1/6/2016) dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran nyata dan ilmiah mengenai pemahaman generasi muda terhadap Pancasila. 
 
Hasilnya, seratus persen responden mengaku mengetahui atau tahu Pancasila. Dari jumlah tersebut 98,5 persen mengklaim hafal sila-sila dalam pancasila. 
Menariknya, seiring perkembangan teknologi, media internet saat ini menjadi sumber pengetahuan penting mengenai Pancasila (31,7 persen), selain keluarga (38,1 persen).  Peran internet bahkan mengalahkan media konvensional seperti televisi (13,6 persen) dan media cetak (12,7 persen). 
 
Ironisnya, sebagian besar mahasiswa dalam survei ADPK memberikan penilaian bahwa perilaku elit politik saat ini (era reformasi) belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (76,7%).
 
"Persepsi mahasiswa terhadap perilaku elit tersebut sebenarnya bukan berita yang baru sama sekali, karena sejak beberapa tahun terakhit banyak politisi yang berurusan dengan KPK misalnya”, ujar Rika.
 
Fakta terpenting dari penelitian tersebut, tambah Rika, bahwa kekhawatiran terhadap menipisnnya penghayatan Pancasila di kalangan generasi muda tidaklah seburuk yang diperkirakan. "Mahasiswa dan anak muda telah bisa memisahkan antara Pancasila sebagai nilai ideal dan universal dengan rejim, penguasa dan kepentingan politik itu sendiri," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan