medcom.id, Jakarta: MR, 16, tak bisa lari. Lelaki berbadan kurus itu kini harus meringkuk di tahanan Polsek Metro Gambir, usai menikam polisi dengan taring babi miliknya saat Syukuran Rakyat Salam Tiga Jari di Monas, 20 Oktober 2014.
MR menyesal, tapi semua sudah terjadi. Dia mengaku, berbuat nekat karena mendapat bisikan gaib untuk menyerang polisi. Mulanya, karena MR kesal dilarang naik bus ketika hendak meninggalkan Monas.
"Intinya, saya dapat bisikan, `Kalau kamu nggak ngamuk, kamu nggak akan bisa pulang.` Ya sudah, spontan saja saya ngamuk, terus nyerang polisi," kata MR ketika dijenguk ayahnya di Polsek Metro Gambir, Rabu (5/11/2014).
MR menuturkan, semua bermula ketika ia dan tiga temannya hendak nonton SlanK di Monas. Tapi, karena sudah telanjur teler akibat minuman beralkohol, MR membatalkan niat itu. Sementara tiga temannya pulang, MR memutuskan meluncur ke markas SlanK di Jalan Potlot, Pasar Minggu.
"Saya nunggu Metromini 640 di depan Patung Kuda. Tapi, tiap mau naik bus, saya nggak dibolehin sama polisi. Dari siang sampe Magrib saya nunggu, sampe akhirnya ngamuk. Waktu ngamuk itu masih mabuk," terang lelaki yang saban hari bekerja sebagai buruh bangunan di Bekasi, Jawa Barat.
MR menikam seorang polisi dengan taring babi yang dibawanya. Sang polisi ambruk dengan luka di bagian leher. Sempat kabur, lelaki itu akhirnya tertangkap dan dipukuli empat sampai lima polisi lainnya.
"Saya sepenuhnya menyesal dan ingin bebas, supaya bisa minta maaf sama korban," ungkap pemuda yang baru tiga bulan merantau ke Jakarta.
medcom.id, Jakarta: MR, 16, tak bisa lari. Lelaki berbadan kurus itu kini harus meringkuk di tahanan Polsek Metro Gambir, usai menikam polisi dengan taring babi miliknya saat Syukuran Rakyat Salam Tiga Jari di Monas, 20 Oktober 2014.
MR menyesal, tapi semua sudah terjadi. Dia mengaku, berbuat nekat karena mendapat bisikan gaib untuk menyerang polisi. Mulanya, karena MR kesal dilarang naik bus ketika hendak meninggalkan Monas.
"Intinya, saya dapat bisikan, `Kalau kamu nggak ngamuk, kamu nggak akan bisa pulang.` Ya sudah, spontan saja saya ngamuk, terus nyerang polisi," kata MR ketika dijenguk ayahnya di Polsek Metro Gambir, Rabu (5/11/2014).
MR menuturkan, semua bermula ketika ia dan tiga temannya hendak nonton SlanK di Monas. Tapi, karena sudah telanjur teler akibat minuman beralkohol, MR membatalkan niat itu. Sementara tiga temannya pulang, MR memutuskan meluncur ke markas SlanK di Jalan Potlot, Pasar Minggu.
"Saya nunggu Metromini 640 di depan Patung Kuda. Tapi, tiap mau naik bus, saya nggak dibolehin sama polisi. Dari siang sampe Magrib saya nunggu, sampe akhirnya ngamuk. Waktu ngamuk itu masih mabuk," terang lelaki yang saban hari bekerja sebagai buruh bangunan di Bekasi, Jawa Barat.
MR menikam seorang polisi dengan taring babi yang dibawanya. Sang polisi ambruk dengan luka di bagian leher. Sempat kabur, lelaki itu akhirnya tertangkap dan dipukuli empat sampai lima polisi lainnya.
"Saya sepenuhnya menyesal dan ingin bebas, supaya bisa minta maaf sama korban," ungkap pemuda yang baru tiga bulan merantau ke Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)