medcom.id, Jakarta: Proses evakuasi lima jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, dengan menggunakan heli dinilai sudah tidak evektif. Hal tersebut lantaran cuaca buruk yang melanda lokasi ditemukannya korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501.
"Evakuasi yang semula menggunakan heli terkendala cuaca di lokasi yang mengalami hujan cukup lebat, gelombang laut 2 hingga 3 meter. Di lokasi gelombang 4-5 meter, angin kencang, cuaca gelap. Sehingga evakuasi dengan heli tidak dapat dilakukan," kata Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zaenudin, saat menggelar jumpa pers di Kantor basarnas di Jalan Angkasa, kemayotan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Sebelumnya diketahui Kapal Militer RI Bung Tomo berhasil mengevakuasi tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501 dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tiga jenazah teridentifikasi.
Berikut korban teridentifikasi:
1. Hayati Lutfiah (perempuan) dari Tegal Sari, Surabaya.
2. Khairunisa (perempuan), diduga pramugari.
3. Kevin Alexander (laki-laki).
medcom.id, Jakarta: Proses evakuasi lima jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, dengan menggunakan heli dinilai sudah tidak evektif. Hal tersebut lantaran cuaca buruk yang melanda lokasi ditemukannya korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501.
"Evakuasi yang semula menggunakan heli terkendala cuaca di lokasi yang mengalami hujan cukup lebat, gelombang laut 2 hingga 3 meter. Di lokasi gelombang 4-5 meter, angin kencang, cuaca gelap. Sehingga evakuasi dengan heli tidak dapat dilakukan," kata Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zaenudin, saat menggelar jumpa pers di Kantor basarnas di Jalan Angkasa, kemayotan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Sebelumnya diketahui Kapal Militer RI Bung Tomo berhasil mengevakuasi tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501 dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tiga jenazah teridentifikasi.
Berikut korban teridentifikasi:
1. Hayati Lutfiah (perempuan) dari Tegal Sari, Surabaya.
2. Khairunisa (perempuan), diduga pramugari.
3. Kevin Alexander (laki-laki).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)