Jakarta: Trauma korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat tiada akhir. Hampir setiap hari mereka ditakuti dengan berita palsu terkait gempa dahsyat dan tsunami.
Warga yang was-was memilih meninggalkan rumahnya. Mereka memilih untuk tidur di tenda pengungsian agar tetap aman.
“Mereka panik. Mungkin setiap hari ada isu gempa-gempa. Akhirnya, mereka takut tinggal di rumah. Ini yang perlu diluruskan dan diantisipasi terkait berita hoaks,” kata Ketua Yayasan Dompet Kemanusiaan Media Grup Ali Sadikin di acara Berbagi untuk Lombok di Metro TV, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Siang tadi, akun twitter milik Kementerian Komunikasi dan Informasi @kemkominfo mengklarifikasi berita hoaks yang disebarkan masyarakat. Berita tersebut menyatakan bahwa tanah di dasar laut NTB terbelah hingga pulau Jawa.
“Tadi pagi jam 06.15 tim dan kawan kami juga dibantu ilmuwan dan ahli klimatologi dan vulkanologi dari India menurunkan robot ke dasar laut Mandalika (NTB). Hasilnya, tanah dasar laut NTB terbelah cukup besar hingga ribuan meter ke arah Pulau Jawa.” tulis berita tersebut. Namun, Kemkominfo memastikan kabar itu palsu.
Baca: Kapolri Minta Warga Lombok tak 'Termakan' Hoaks
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho pun meminta masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi.
“Penyebaran Hoaks begitu meluas. Bukan hanya di Lombok. Masih terus beredar. Masyarakat menjadi resah. Sebagian warga di Lombok mengungsi ke bukit-bukit takut gempa dan tsunami. Mari kita lawan hoaks. Bantu sebarkan informasi ini ke masyarakat," tegasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/gNQndlYb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Trauma korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat tiada akhir. Hampir setiap hari mereka ditakuti dengan berita palsu terkait gempa dahsyat dan tsunami.
Warga yang was-was memilih meninggalkan rumahnya. Mereka memilih untuk tidur di tenda pengungsian agar tetap aman.
“Mereka panik. Mungkin setiap hari ada isu gempa-gempa. Akhirnya, mereka takut tinggal di rumah. Ini yang perlu diluruskan dan diantisipasi terkait berita hoaks,” kata Ketua Yayasan Dompet Kemanusiaan Media Grup Ali Sadikin di acara Berbagi untuk Lombok di Metro TV, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Siang tadi, akun twitter milik Kementerian Komunikasi dan Informasi @kemkominfo mengklarifikasi berita hoaks yang disebarkan masyarakat. Berita tersebut menyatakan bahwa tanah di dasar laut NTB terbelah hingga pulau Jawa.
“Tadi pagi jam 06.15 tim dan kawan kami juga dibantu ilmuwan dan ahli klimatologi dan vulkanologi dari India menurunkan robot ke dasar laut Mandalika (NTB). Hasilnya, tanah dasar laut NTB terbelah cukup besar hingga ribuan meter ke arah Pulau Jawa.” tulis berita tersebut. Namun, Kemkominfo memastikan kabar itu palsu.
Baca: Kapolri Minta Warga Lombok tak 'Termakan' Hoaks
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho pun meminta masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi.
“Penyebaran Hoaks begitu meluas. Bukan hanya di Lombok. Masih terus beredar. Masyarakat menjadi resah. Sebagian warga di Lombok mengungsi ke bukit-bukit takut gempa dan tsunami. Mari kita lawan hoaks. Bantu sebarkan informasi ini ke masyarakat," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)