Jakarta: Delegasi IMF mengunjungi Tukad Bindu di Denpasar, Bali. Mereka mengapresiasi inovasi dan community based yang sukses terbentuk di Tukad Bindu, yang merupakan salah satu ikon Kota Denpasar itu.
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan. Saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk community based,’’ kata Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus dalam keterangannya, Selasa, 16 Oktober 2018.
Kunjungan delegasi IMF ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya secara khusus CEO World Bank, Kristalina Georgieva mengunjungi Tukad Bindu.
Janus mengaku sangat tertarik dengan komunitas ini karena dikelola sangat baik. Komunitas tersebut juga melibatkan partisipasi masyarakat, mulai dari budi daya ikan sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
“Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata," ucap dia.
Tukad Bindu kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi. Bahkan, dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya.
Menurut dia, hal ini berkat dukungan dari banyak pihak. Khususnya, perhatian Pemerintah Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan fokus utama pembenahan di Tukad Bindu adalah revitalisasi sungai. Tujuannya, untuk membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan.
“Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan,” ucap dia.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik. Partisipasi masyarakat yang utama dalam menyukseskan program di Tukad Bindu.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujar dia.
Saat ini di Tukad Bindu terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik.
“Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” kata dia.
Jakarta: Delegasi IMF mengunjungi Tukad Bindu di Denpasar, Bali. Mereka mengapresiasi inovasi dan
community based yang sukses terbentuk di Tukad Bindu, yang merupakan salah satu ikon Kota Denpasar itu.
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan. Saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk community based,’’ kata Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus dalam keterangannya, Selasa, 16 Oktober 2018.
Kunjungan delegasi IMF ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya secara khusus CEO World Bank, Kristalina Georgieva mengunjungi Tukad Bindu.
Janus mengaku sangat tertarik dengan komunitas ini karena dikelola sangat baik. Komunitas tersebut juga melibatkan partisipasi masyarakat, mulai dari budi daya ikan sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
“Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata," ucap dia.
Tukad Bindu kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi. Bahkan, dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya.
Menurut dia, hal ini berkat dukungan dari banyak pihak. Khususnya, perhatian Pemerintah Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan fokus utama pembenahan di Tukad Bindu adalah revitalisasi sungai. Tujuannya, untuk membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan.
“Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan,” ucap dia.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik. Partisipasi masyarakat yang utama dalam menyukseskan program di Tukad Bindu.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujar dia.
Saat ini di Tukad Bindu terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik.
“Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)