Jakarta: Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyebut telah mengantongi sejumlah daerah yang bakal dijadikan wilayah relokasi untuk korban terdampak gempa dan tsunami. Namun, perlu pembangunan infrastruktur penunjang di wilayah tersebut.
"Memang harus dibangun juga infrastruktur jalan, air bersih, listrik, dan sebagainya. Karena itu daerah baru, daerah kosong," kata Longki di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 5 November 2018.
Pemerintah masih memetakan daerah rawan likuefaksi di Sulawesi Tengah. Badan Geologi Nasional bakal mengeluarkan data rinci pada pertengahan November 2018.
Baca juga: Rekonstruksi Palu-Donggala Dirintis
Data tersebut bakal menjadi acuan pemerintah dalam menyiapkan rencana relokasi korban gempa dan tsunami di Sulteng. Namun, Longki menyebut, beberapa daerah telah dipertimbangkan sebagai tempat relokasi.
Daerah tersebut dinilai aman dari ancaman likuefaksi dan tak dilalui sesar Palukoro. Namun, Longki tak memerinci wilayah itu.
Ia menyebut pemerintah daerah diberi waktu sebulan mempersiapkan rencana relokasi. Ia bersama wali kota dan bupati terkait bakal menyiapkan peraturan daerah untuk memperkuat rencana itu.
"Masing-masing Pemda kami ditargetkan sebulan selesai Perda, Desember lah," imbuh dia.
Baca juga: Peta Palu Ditata Ulang
Pemerintah daerah diberikan waktu selama dua tahun untuk membangun hunian baru di lokasi anyar. Longki dan pejabat daerah terkait menyanggupi tenggat waktu ini.
"Pembangunan fisik (dimulai) tahun depan," pungkas Longki.
Jakarta: Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyebut telah mengantongi sejumlah daerah yang bakal dijadikan wilayah relokasi untuk korban terdampak gempa dan tsunami. Namun, perlu pembangunan infrastruktur penunjang di wilayah tersebut.
"Memang harus dibangun juga infrastruktur jalan, air bersih, listrik, dan sebagainya. Karena itu daerah baru, daerah kosong," kata Longki di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 5 November 2018.
Pemerintah masih memetakan daerah rawan likuefaksi di Sulawesi Tengah. Badan Geologi Nasional bakal mengeluarkan data rinci pada pertengahan November 2018.
Baca juga: Rekonstruksi Palu-Donggala Dirintis
Data tersebut bakal menjadi acuan pemerintah dalam menyiapkan rencana relokasi korban gempa dan tsunami di Sulteng. Namun, Longki menyebut, beberapa daerah telah dipertimbangkan sebagai tempat relokasi.
Daerah tersebut dinilai aman dari ancaman likuefaksi dan tak dilalui sesar Palukoro. Namun, Longki tak memerinci wilayah itu.
Ia menyebut pemerintah daerah diberi waktu sebulan mempersiapkan rencana relokasi. Ia bersama wali kota dan bupati terkait bakal menyiapkan peraturan daerah untuk memperkuat rencana itu.
"Masing-masing Pemda kami ditargetkan sebulan selesai Perda, Desember lah," imbuh dia.
Baca juga: Peta Palu Ditata Ulang
Pemerintah daerah diberikan waktu selama dua tahun untuk membangun hunian baru di lokasi anyar. Longki dan pejabat daerah terkait menyanggupi tenggat waktu ini.
"Pembangunan fisik (dimulai) tahun depan," pungkas Longki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)