Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab korban jiwa longsor Natuna, Keplauan Riau, mencapai 46 orang. Salah satu kegiatan kerja bakti yang dilakukan masyarakat sebelum kejadian.
"Jadi banyaknya korban ini sebenarnya tidak hanya dari masyarakat yang rumahnya tertimbun, tapi masyarakat yang pada saat itu sedang melakukan kerja bakti," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dikutip dari Antara, Selasa, 14 Maret 2023.
Dia menjelaskan intensitas hujan sangat tinggi sejak 25 Februari 2023. Hal itu membuat lumpur turun dari kawasan perbukitan dengan aliran air yang sangat besar. Sejumlah warga pun berinisiatif membersihkan lumpur di daerah terdampak pada 6 Maret 2023.
Abdul mengatakan di Desa Pangkalan, rumah yang tertimbun longsor hanya 27 unit. Namun, korban jiwa yang tertimbun terhitung lebih dari 50 orang yang sedang kerja bakti.
Dia menyampaikan, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran. Lumpur yang turun dari perbukitan dalam jumlah banyak seharusnya menjadi pertanda alam yang perlu diwaspadai masyarakat.
"Karena mungkin kurang informasi atau ketidaktahuan kita, rembes air dari tebing ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang perlu dihindari dalam melakukan kerja bakti, dan tidak lama 3-4 jam setelah itu, longsor terjadi," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) mengungkap penyebab korban jiwa longsor Natuna,
Keplauan Riau, mencapai 46 orang. Salah satu kegiatan kerja bakti yang dilakukan masyarakat sebelum kejadian.
"Jadi banyaknya korban ini sebenarnya tidak hanya dari masyarakat yang rumahnya tertimbun, tapi masyarakat yang pada saat itu sedang melakukan kerja bakti," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dikutip dari Antara, Selasa, 14 Maret 2023.
Dia menjelaskan intensitas hujan sangat tinggi sejak 25 Februari 2023. Hal itu membuat lumpur turun dari kawasan perbukitan dengan aliran air yang sangat besar. Sejumlah warga pun berinisiatif membersihkan lumpur di daerah terdampak pada 6 Maret 2023.
Abdul mengatakan di Desa Pangkalan, rumah yang tertimbun longsor hanya 27 unit. Namun, korban jiwa yang tertimbun terhitung lebih dari 50 orang yang sedang kerja bakti.
Dia menyampaikan, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran. Lumpur yang turun dari perbukitan dalam jumlah banyak seharusnya menjadi pertanda alam yang perlu diwaspadai masyarakat.
"Karena mungkin kurang informasi atau ketidaktahuan kita, rembes air dari tebing ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang perlu dihindari dalam melakukan kerja bakti, dan tidak lama 3-4 jam setelah itu, longsor terjadi," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)