Jakarta: Guna mencegah kasus covid-19 naik lagi di Indonesia, pemerintah menerapkan dua strategi. Potensi kenaikan kasus tetap ada karena selalu ada varian baru covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabarkan strategi pertama, yakni menggunakan teknologi genome sequencing. Di awal pandemi covid-19 merebak, Indonesia hanya punya delapan alat.
"Sekarang ada 50 alat. Di awal teknologi genome sequencing hanya ada di Jawa, sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia," kata Budi, dilansir dari Antara, Kamis, 9 Februari 2023.
Menurut Budi, metode itu efektif mendeteksi varian covid-19 di Tanah Air. Dari deteksi yang efektif, pemerintah bisa menentukan strategi penanganan yang tepat dalam menghadapi varian baru covid-19.
"Itu yang menyebabkan kenapa kenaikan varian BA4/5 lebih rendah di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada varian BQ1/XBB. Berbeda dengan negara lain," kata Budi.
Strategi kedua adalah meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat agar mampu melawan paparan virus. Pemerintah rutin melihat tingkat imunitas masyarakat melalui sero survei secara berkala.
"Melalui sero survei yang sejak digencarkan pada Desember 2021, kita lakukan rutin enam bulan sekali. Ini mengukur kemampuan daya tahan tubuh kita terhadap serangan musuh tadi," ujar dia.
Pemerintah terus menekankan pentingnya vaksinasi lengkap, meski saat ini penularan covid-19 di Indonesia terbilang terkendali. Per Januari 2023, pemerintah mengeluarkan kebijakan vaksinasi booster dosis kedua untuk masyarakat.
Pemberian vaksinasi booster kedua diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi covid-19.
Baca: 300 Ribu Masyarakat Rentan dan Umum Rampung Divaksin Booster Kedua
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster agar segera melakukan vaksinasi. Vaksinasi bisa dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi terdekat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” ujar Syahril.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Guna mencegah kasus
covid-19 naik lagi di Indonesia, pemerintah menerapkan dua strategi. Potensi kenaikan kasus tetap ada karena selalu ada varian baru covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabarkan strategi pertama, yakni menggunakan teknologi genome sequencing. Di awal pandemi covid-19 merebak, Indonesia hanya punya delapan alat.
"Sekarang ada 50 alat. Di awal teknologi genome sequencing hanya ada di Jawa, sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia," kata Budi, dilansir dari
Antara, Kamis, 9 Februari 2023.
Menurut Budi, metode itu efektif mendeteksi varian covid-19 di Tanah Air. Dari deteksi yang efektif, pemerintah bisa menentukan strategi penanganan yang tepat dalam menghadapi varian baru covid-19.
"Itu yang menyebabkan kenapa kenaikan varian BA4/5 lebih rendah di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada varian BQ1/XBB. Berbeda dengan negara lain," kata Budi.
Strategi kedua adalah meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat agar mampu melawan paparan virus. Pemerintah rutin melihat tingkat imunitas masyarakat melalui sero survei secara berkala.
"Melalui sero survei yang sejak digencarkan pada Desember 2021, kita lakukan rutin enam bulan sekali. Ini mengukur kemampuan daya tahan tubuh kita terhadap serangan musuh tadi," ujar dia.
Pemerintah terus menekankan pentingnya vaksinasi lengkap, meski saat ini penularan covid-19 di Indonesia terbilang terkendali. Per Januari 2023, pemerintah mengeluarkan kebijakan vaksinasi
booster dosis kedua untuk masyarakat.
Pemberian vaksinasi booster kedua diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi covid-19.
Baca:
300 Ribu Masyarakat Rentan dan Umum Rampung Divaksin Booster Kedua
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster agar segera melakukan vaksinasi. Vaksinasi bisa dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi terdekat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” ujar Syahril.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)