Jakarta: Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengkritik narasi yang tengah beredar di publik. Narasi itu terkait hanya orang Jawa yang bisa menjadi presiden.
"Katanya ini negara untuk semuanya? Bukan negara segelintir orang dan bukan negara orang Jawa saja," kata Willy dalam diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu, 17 Mei 2023.
Willy geram masih ada sekelompok orang yang masih percaya jargon tersebut. Seluruh warga Indonesia seyogianya berhak untuk dipilih dan memilih.
"Dikatakan Anies (Baswedan) bukan Jawa, bahkan dikatakan Anies bukan orang Indonesia. Apa yang ada di otak kecil kita?" ujar dia.
Menurut Willy, keyakinan presiden hanya bisa berasal dari Jawa adalah doktrin yang sesat. Hal itu memengaruhi mental masyarakat sampai-sampai melupakan hak konstitusi.
"Masalahnya masih ada identitas Jawa dan nonjawa. Kalau sekelas S1, S2, dan S3 masih bicara pada konteks itu, tambah decline (merosot) kita," papar anggota Komisi XI DPR itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Ketua DPP
Partai NasDem Willy Aditya mengkritik narasi yang tengah beredar di publik. Narasi itu terkait hanya orang Jawa yang bisa menjadi presiden.
"Katanya ini negara untuk semuanya? Bukan negara segelintir orang dan bukan negara orang Jawa saja," kata Willy dalam diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu, 17 Mei 2023.
Willy geram masih ada sekelompok orang yang masih percaya jargon tersebut. Seluruh warga Indonesia seyogianya berhak untuk dipilih dan memilih.
"Dikatakan
Anies (Baswedan) bukan Jawa, bahkan dikatakan Anies bukan orang Indonesia. Apa yang ada di otak kecil kita?" ujar dia.
Menurut Willy, keyakinan presiden hanya bisa berasal dari Jawa adalah doktrin yang sesat. Hal itu memengaruhi mental masyarakat sampai-sampai melupakan hak konstitusi.
"Masalahnya masih ada identitas Jawa dan nonjawa. Kalau sekelas S1, S2, dan S3 masih bicara pada konteks itu, tambah decline (merosot) kita," papar anggota Komisi XI DPR itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
