Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. Foto: Medcom
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. Foto: Medcom

Tantangan Media Televisi di 2026, Titik Temu Teknologi, Audiens dan Perubahan Model Bisnis

Citra Larasati • 25 November 2025 16:48
Jakarta: Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengingatkan, tahun 2026 akan menjadi tahun penentu bagi dunia penyiaran, yang ditandai dengan titik temu antara kemajuan teknologi, audiens yang kritis, dan model bisnis yang terus berubah. Menurutnya, menghadapi era ini, media seperti Metro TV harus mengedepankan empati dan kepekaan sosial.
 
Lestari menyoroti tantangan berat yang akan dihadapi industri media, khususnya televisi berita, pada tahun mendatang. Dalam sambutannya pada acara syukuran HUT ke-25 Metro TV, Selasa, 25 November 2025, Lestari mengatakan, 2026 akan menjadi momen di mana teknologi, audiens, dan bisnis model bertemu dalam sebuah fase disruptif.
 
“Catatan yang khusus saya siapkan, pernah saya sampaikan kepada Direksi pada pertemuan yang lalu, apa yang akan kita hadapi. 2026 itu adalah titik temu antara teknologi, audiens yang semakin aktif dan kritis, serta bisnis model yang berubah,” ujar Lestari di hadapan keluarga besar Metro TV.

Anggota DPR RI dapil Jawa Tengah itu melanjutkan, dunia media bahkan akan berhadapan dengan situasi yang mungkin belum sepenuhnya dipahami hari ini. Satu hal yang pasti, perubahan akan terus terjadi dengan sangat cepat.
 
Di tengah tantangan tersebut, Lestari menekankan, nilai-nilai fundamental yang dibangun sejak awal justru menjadi fondasi utama. Filosofi “Journey with Empathy” yang diusung Metro TV. Itu, menurutnya justru sangat relevan dengan kondisi saat ini di mana audiens mendambakan kedekatan dan empati.
 
“Keberadaan korporasi apalagi korporasi seperti Metro TV diharuskan untuk memahami dan memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial dan masyarakat. Journey with empathy sangat cocok dengan situasi hari ini,” tegasnya.
 
Lebih dari sekadar penyampai berita, Lestari melihat Metro TV telah tumbuh menjadi aktor dalam ekosistem sosial, ekonomi, politik, dan kebangsaan. Jaringan dan peran yang telah dibangun ini menjadi modal sosial yang tak ternilai untuk menghadapi disrupsi.
 
Lestari yang akrab disapa Rerie ini juga mengakui,lanskap media telah berubah drastis. Metro TV, yang pernah berjaya sebagai satu-satunya TV berita di Indonesia, kini harus bersaing di tengah pasar yang padat. “Saat ini media pemberitaan atau News TV bukan lagi sesuatu yang aneh di Indonesia. Tapi nama besar Metro TV masih tetap tinggi,” ujarnya, mengapresiasi posisi Metro TV yang masih diakui.
 
Dalam kesempatan itu, Lestari juga menyelipkan kilas balik perjalanan Metro TV, mulai dari harapan pendirinya, Surya Paloh, hingga peran krusial stasiun televisi ini dalam berbagai peristiwa nasional seperti tsunami Aceh 2004. Pengalaman-pengalaman itulah, menurutnya, yang membentuk ketangguhan dan jiwa Metro TV.
 
Menutup sambutannya, Rerie mengajak seluruh insan Metro TV untuk bersama-sama menghadapi tantangan ke depan dengan kekuatan nilai-nilai yang telah dipegang teguh selama seperempat abad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan