Anggota Komisi IX DPR Putih Sari. Foto: Istimewa.
Anggota Komisi IX DPR Putih Sari. Foto: Istimewa.

Dugaan Perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis Dikecam

Anggi Tondi Martaon • 16 Agustus 2024 21:59
Jakarta: Dugaan perundungan yang dialami dokter muda Aulia Risma Lestari selama menjalani pendidikan dokter spesialis anastesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP) di RSUP Dr. Kariadi, dikecam. Perundungan tersebut membuat Risma sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tidak kuat terhadap perundungan yang dialaminya.
 
Anggota Komisi IX DPR Putih Sari menyampaikan enomena perundungan di program pendidikan dokter spesialis sebenarnya bukanlah hal baru. Dia mengaku banyak mendengar peserta pendidikan dokter spesialis yang terganggu kesehatan mentalnya, stres, dan mengundurkan diri akibat tidak kuat menghadapi perundungan. 
 
"Tapi kalau hari ini sampai menyebabkan kematian ini sudah sangat keterlaluan," kata Putih Sari melalui keterangan tertulis, Jumat, 16 Agustus 2024.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu mendukung upaya Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menghentikan sementara program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di UNDIP. Penghentian diharapkan tidak hanya untuk program anestesi.
 
"Penghentian ini dilakukan di semua PPDS tidak hanya anastesi, untuk evaluasi dan mencegah kasus serupa terjadi di kemudian hari," ungkap dia.
 
Baca juga: Menkes Ungkap Banyak Mahasiswa Program Dokter Spesialis Ingin Bunuh Diri

Putih meminta investigasi dan penindakan terhadap semua yang terlibat. Baik pendidik, Rumah Sakit, maupun Universitas pengampu PPDS.
 
"Saya mendukung upaya Kemenkes RI menghentikan PPDS, kalau perlu di semua program PPDS di universitas lain, sebagai bentuk evaluasi dan pencegahan kasus yang sama. Semoga pihak aparat hukum juga bisa segera menginvestigasi dan menindak pihak-pihak yang terlibat agar ada efek jera," sebut dia.
 
Selain itu, Putih mengajak semua pihak terkait menghapus praktik perundungan di PPDS. Sebab, dapat menghambat produksi dokter spesialis di Indonesia.
 
"Jangan sampai tindakan-tindakan perundungan atau perploncoan yang dianggap tanda kutip tradisi proses pembelajaran dokter spesialis, ataupun budaya kedokteran yang menjunjung tinggi hierarki profesi dan terbiasa untuk menyegani senior justru menjadi momok, sehingga menghambat produksi dokter spesialis yang berkualitas dan mampu berdaya saing," ujar dia.
 
Sebelumnya, Kemenkes RI  meminta agar kegiatan PPDS Anastesi Undip di RSUP Kariadi dievaluasi. Kemenkes menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia guna mengusut kasus tersebut. 
 
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan beberapa bukti dugaan bunuh diri peserta PPDS tersebut juga telah ditemukan. Salah satunya, catatan harian.
 
"Jadi, bisa terlihat perkembangan moral kejiwaan dia seperti apa. Kita juga nanti akan confirm apakah hal ini benar-benar terjadi. Kalau hal ini benar-benar terjadi, akan kita pastikan yang memperlakukan seperti ini akan diberikan sanksi yang tegas," ucap Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan