Jakarta: Dalam sebuah langkah strategis untuk memajukan industri halal di Indonesia, Danone Indonesia bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta telah sukses menyelenggarakan fase pertama program Indonesia-Middle East and North Africa (MENA) Expert Exchange 2025.
Program ini memberangkatkan delegasi akademisi dan pakar ke Turki pada 7 hingga 13 September 2025, dengan tujuan utama memperdalam pemahaman dan kolaborasi dalam pengembangan ekosistem halal di tanah air.
Kolaborasi antara Nahdlatul Ulama (melalui UNU Yogyakarta) dan Danone Indonesia ini telah disepakati sejak 22 Maret 2025, dan berfokus pada pentingnya menjembatani peran masyarakat sipil, akademisi, pemerintah, dan industri dalam memajukan studi halal.
Delegasi yang dikirim ke Turki meliputi berbagai tokoh penting, termasuk Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas'ud Masduki, Direktur Kemitraan & Kerjasama BPJPH Dr. Fertiana Santy, serta perwakilan dari ITS, Universitas Brawijaya, UNU Yogyakarta (Halal Center, GEDSI, Global Recognition), dan Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia, Prima Sehanputri.
Selama di Turki, delegasi terlibat dalam serangkaian dialog dan berbagi praktik terbaik terkait industri halal melalui kunjungan ke berbagai lembaga kunci. Di antaranya adalah Halal Accreditation Agency (HAK) Ankara, Lokman Hekim University (LHU), Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC), GIMDES (salah satu lembaga sertifikasi halal terkemuka), dan fasilitas operasional Danone di Turki.
Listiana Hidayati, Direktur Halal Center UNU Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat dalam memperluas wawasan dan jejaring internasional bagi para pakar, yang pada gilirannya akan memperkuat ekosistem halal di Indonesia.
"Agenda ini memperluas jaringan internasional dengan lembaga halal terkemuka di Turki, baik dari sisi akreditasi, sertifikasi, dan riset," tambahnya.
Komitmen Danone Indonesia terhadap industri halal nasional ditekankan oleh Prima Sehanputri. "Sebagai perusahaan yang berkomitmen menghadirkan produk bernutrisi dan hidrasi, aspek halal merupakan prinsip fundamental yang harus dijalankan secara menyeluruh," ujarnya. Danone Indonesia terus memperkuat ekosistem halal melalui penerapan rantai nilai halal yang terintegrasi, mulai dari produksi hingga distribusi.
Capaian penting dari program ini adalah penandatanganan Recognition Agreement (RA) antara BPJPH RI dan GIMDES. Perjanjian ini memungkinkan produk-produk bersertifikasi halal dari GIMDES untuk lebih mudah masuk ke pasar Indonesia melalui proses registrasi sertifikat halal luar negeri secara daring di BPJPH, diharapkan semakin memperkuat industri halal di Indonesia.
Tidak berhenti sampai di sini, kunjungan delegasi juga akan ditindaklanjuti dengan serangkaian kolaborasi lainnya, termasuk penyediaan beasiswa magister di bidang halal, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta riset bersama. UNU Yogyakarta juga berencana menjalin kerja sama dengan GIMDES untuk mengadakan pelatihan daring melalui Darul Halal Madrasah.
Selain ke Turki, program Indonesia-MENA Expert Exchange 2025 juga akan memberangkatkan pakar-pakar Indonesia ke Mesir untuk mengkaji bidang pertanian berkelanjutan, dan sebaliknya, akademisi dari Turki dan Mesir akan berkunjung ke Indonesia untuk berbagi wawasan tentang kesehatan publik.
Jakarta: Dalam sebuah langkah strategis untuk memajukan industri halal di Indonesia, Danone Indonesia bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta telah sukses menyelenggarakan fase pertama program Indonesia-Middle East and North Africa (MENA) Expert Exchange 2025.
Program ini memberangkatkan delegasi akademisi dan pakar ke Turki pada 7 hingga 13 September 2025, dengan tujuan utama memperdalam pemahaman dan kolaborasi dalam pengembangan ekosistem halal di tanah air.
Kolaborasi antara Nahdlatul Ulama (melalui UNU Yogyakarta) dan Danone Indonesia ini telah disepakati sejak 22 Maret 2025, dan berfokus pada pentingnya menjembatani peran masyarakat sipil, akademisi, pemerintah, dan industri dalam memajukan studi halal.
Delegasi yang dikirim ke Turki meliputi berbagai tokoh penting, termasuk Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas'ud Masduki, Direktur Kemitraan & Kerjasama BPJPH Dr. Fertiana Santy, serta perwakilan dari ITS, Universitas Brawijaya, UNU Yogyakarta (Halal Center, GEDSI, Global Recognition), dan Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia, Prima Sehanputri.
Selama di Turki, delegasi terlibat dalam serangkaian dialog dan berbagi praktik terbaik terkait industri halal melalui kunjungan ke berbagai lembaga kunci. Di antaranya adalah Halal Accreditation Agency (HAK) Ankara, Lokman Hekim University (LHU), Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC), GIMDES (salah satu lembaga sertifikasi halal terkemuka), dan fasilitas operasional Danone di Turki.
Listiana Hidayati, Direktur Halal Center UNU Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat dalam memperluas wawasan dan jejaring internasional bagi para pakar, yang pada gilirannya akan memperkuat ekosistem halal di Indonesia.
"Agenda ini memperluas jaringan internasional dengan lembaga halal terkemuka di Turki, baik dari sisi akreditasi, sertifikasi, dan riset," tambahnya.
Komitmen Danone Indonesia terhadap industri halal nasional ditekankan oleh Prima Sehanputri. "Sebagai perusahaan yang berkomitmen menghadirkan produk bernutrisi dan hidrasi, aspek halal merupakan prinsip fundamental yang harus dijalankan secara menyeluruh," ujarnya. Danone Indonesia terus memperkuat ekosistem halal melalui penerapan rantai nilai halal yang terintegrasi, mulai dari produksi hingga distribusi.
Capaian penting dari program ini adalah penandatanganan Recognition Agreement (RA) antara BPJPH RI dan GIMDES. Perjanjian ini memungkinkan produk-produk bersertifikasi halal dari GIMDES untuk lebih mudah masuk ke pasar Indonesia melalui proses registrasi sertifikat halal luar negeri secara daring di BPJPH, diharapkan semakin memperkuat industri halal di Indonesia.
Tidak berhenti sampai di sini, kunjungan delegasi juga akan ditindaklanjuti dengan serangkaian kolaborasi lainnya, termasuk penyediaan beasiswa magister di bidang halal, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta riset bersama. UNU Yogyakarta juga berencana menjalin kerja sama dengan GIMDES untuk mengadakan pelatihan daring melalui Darul Halal Madrasah.
Selain ke Turki, program Indonesia-MENA Expert Exchange 2025 juga akan memberangkatkan pakar-pakar Indonesia ke Mesir untuk mengkaji bidang pertanian berkelanjutan, dan sebaliknya, akademisi dari Turki dan Mesir akan berkunjung ke Indonesia untuk berbagi wawasan tentang kesehatan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MMI)