medcom.id, Jakarta: Penyanyi Sandhy Sondoro akan tampil di JERIN Festival 2013 pada 18 Oktober mendatang. Demi tampil di festival musik kerja sama Jerman dan Indonesia tersebut, Sandhy berencana mengombinasikan musik yang diminati masyarakat Eropa dan Indonesia.
Menurut Sandy, suami dari Ade Sechan, warga Eropa cenderung menyukai lagu bertempo cepat dan memberikan semangat. Hal itu berbeda dengan masyarakat Tanah Air.
"Masyarakat Eropa lebih suka musik tempo cepat bertemakan semangat. Sementara masyarakat di Indonesia lebih suka lagu-lagu yang menyayat hati," kata Sandy saat ditemui belum lama ini.
Sandhy juga akan mempersembahkan sesuatu yang khusus pada ajang ini, yaitu kolaborasi dirinya dengan dua musisi Jerman sebagai pemain gitar bas dan penggebuk grum. Kedua musisi Jerman itu, lanjut dia, merupakan dua orang yang turut membantu pengerjaan album terdahulunya.
Mempelajari musik secara otodidak sejak usia sebelas, Sandhy mengaku sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan musik formal. Demi mengasah kemampuan bermusiknya, pria yang mulai merintis karier di Jerman ini berkeliling Eropa, seperti Spanyol dan Austria. Ia tampil dari satu panggung ke panggung, dari kafe ke kafe dan lainnya.
"Dengan tampil di kafe saya berpikir ini adalah kesempatan langsung praktik langsung nyanyi dan cari band," ungkap Sandhy.
Dukungan keluarga atas karier musik Sandhy terbilang besar. Pasalnya, orangtuanya juga berasal dari dunia musik, walau bukan profesional.
Penyanyi sekaligus pencipta lagu ini lahir di Jakarta pada 12 Desember 1973. Sejak kecil dia sudah akrab dengan musik pop rasa Amerika Serikat, Folk, Jazz dan Blues dari permainan gitar ibu atau ayahnya. Dia mulai bermain musik saat SMA dengan bergabung pada sebuah band. Ia dan bandnya seringkali membawakan lagu-lagu rock dari Van Halen, Mr. Big atau The Black Crowes.
Pada usia 18 tahun, Sandhy pergi mengunjungi pamannya di California, AS, dan tinggal di sana untuk beberapa waktu. Setahun kemudian ia pergi ke Jerman untuk belajar arsitektur.
Di negara asal Adolf Hitler itu dia memulai karier musik sebagai musisi jalanan di kota Berlin, mengamen dan bermain musik dari satu tempat ke tempat lain. Di jalanan Berlin ini pula ia mulai dikenal sejumlah musisi dan produser.
Setelah mengeluarkan album bertitel Why don't We pada 25 April 2008, karya musiknya mendapat apresiasi positif di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.(Vera Erwaty Ismainy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di