Jakarta: Pandemi covid-19 dinilai menjadi pelajaran bagi semua pihak membangun sistem kesehatan lebih kuat. Pemerintah Australia mengapresiasi kinerja Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi covid-19.
Minister Konselor bagian Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Madeleine Moss, mengatakan pihaknya bersama Indonesia dan sejumlah pihak melakukan kerja sama dalam penanganan covdi-19. Salah satunya, menjangkau masyarakat yang rentan dan memerlukan vaksinasi di masa pandemi.
Contohnya, dalam penanganan covid-19 di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, Yogyakarta, dan NTT, dalam penerapan vaksinasi covid-19. Australia serta Indonesia bermitra dengan media, LSM, swasta, dan kampus membangun materi komunikasi inklusif.
"Lewat kerja sama ini, lebih dari 200 ribu orang yang rentan berhasil divaksinasi,” kata Madeleine dalam webinar bertajuk 'Kolaborasi untuk Vaksinasi Inklusif: Pembelajaran untuk Ketahanan Kesehatan Indonesia di masa Depan' yang diselenggarakan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), dilansir Kamis, 6 Juli 2023.
Madeleine menyampaikan kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mengimplementasikan komunikasi risiko, meningkatkan layanan inklusif, serta jejaring yang luas di masyarakat telah berdampak besar pada meningkatnya ketahanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan kolaborasi yang dilakukan memberikan pelayanan inklusif dan penyebaran infromasi yang diperlukan masyarakat (risk communication and community engagement/RCCE) dalam menjangkau kelompok rentan.
RCCE terbukti komponen penting dalam respons masalah kedaruratan kesehatan masyarakat. Sebab, dianggap sebagai pilar vaksinasi.
Menurut Maxi, strategi vaksinasi inklusi menargetkan 21,5 juta lansia dan 141,2 juta masyarakat umum, rentan, kelompok disabilitas, orang dengan komorbid, masyarakat adat, dan kelompok marginal lainnya.
Berdasarkan data SATUSEHAT pada 1 Juli 2023, lebih dari 452 juta suntikan telah diberikan, dan lebih dari 64 persen dari total populasi Indonesia menerima vaksinasi primer lengkap. Sebanyak 18 dari 34 provinsi telah mencapai 70 persen total populasi untuk dosis 2.
Kemudian, 10 dari 34 provinsi mencapai 70 persen dari populasi lansia untuk dosis 2. Berdasarkan kelompok prioritas, vaksinasi primer covid-19 pada lansia telah mencapai 70,33 persen dan pada masyarakat umum dan rentan sebesar 70,94 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, mengatakan kolaborasi yang dilakukan membuat Indonesia masuk lima besar negara di dunia paling sukses melakukan vaksinasi. Berbagai langkah strategis dilakukan guna mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi.
Adapun strategi yang diterapkan yaitu inovasi di jalur vaksinasi yang melibatkan lintas sektor. Kedua, inovasi pada kebijakan,.
"Misalnya menerbitkan Surat Edaran Menkes Tahun 2021, tentang percepatan pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi kelompok-kelompok tertentu dan penyederhanaan formulir skrining,” jelas Prima.
Jakarta:
Pandemi covid-19 dinilai menjadi pelajaran bagi semua pihak membangun sistem kesehatan lebih kuat. Pemerintah Australia mengapresiasi kinerja Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi covid-19.
Minister Konselor bagian Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar
Australia di Jakarta, Madeleine Moss, mengatakan pihaknya bersama Indonesia dan sejumlah pihak melakukan kerja sama dalam penanganan covdi-19. Salah satunya, menjangkau masyarakat yang rentan dan memerlukan vaksinasi di masa pandemi.
Contohnya, dalam penanganan covid-19 di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, Yogyakarta, dan NTT, dalam penerapan
vaksinasi covid-19. Australia serta Indonesia bermitra dengan media, LSM, swasta, dan kampus membangun materi komunikasi inklusif.
"Lewat kerja sama ini, lebih dari 200 ribu orang yang rentan berhasil divaksinasi,” kata Madeleine dalam webinar bertajuk 'Kolaborasi untuk Vaksinasi Inklusif: Pembelajaran untuk Ketahanan Kesehatan Indonesia di masa Depan' yang diselenggarakan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), dilansir Kamis, 6 Juli 2023.
Madeleine menyampaikan kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mengimplementasikan komunikasi risiko, meningkatkan layanan inklusif, serta jejaring yang luas di masyarakat telah berdampak besar pada meningkatnya ketahanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan kolaborasi yang dilakukan memberikan pelayanan inklusif dan penyebaran infromasi yang diperlukan masyarakat (risk communication and community engagement/RCCE) dalam menjangkau kelompok rentan.
RCCE terbukti komponen penting dalam respons masalah kedaruratan kesehatan masyarakat. Sebab, dianggap sebagai pilar vaksinasi.
Menurut Maxi, strategi vaksinasi inklusi menargetkan 21,5 juta lansia dan 141,2 juta masyarakat umum, rentan, kelompok disabilitas, orang dengan komorbid, masyarakat adat, dan kelompok marginal lainnya.
Berdasarkan data SATUSEHAT pada 1 Juli 2023, lebih dari 452 juta suntikan telah diberikan, dan lebih dari 64 persen dari total populasi Indonesia menerima vaksinasi primer lengkap. Sebanyak 18 dari 34 provinsi telah mencapai 70 persen total populasi untuk dosis 2.
Kemudian, 10 dari 34 provinsi mencapai 70 persen dari populasi lansia untuk dosis 2. Berdasarkan kelompok prioritas, vaksinasi primer covid-19 pada lansia telah mencapai 70,33 persen dan pada masyarakat umum dan rentan sebesar 70,94 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, mengatakan kolaborasi yang dilakukan membuat Indonesia masuk lima besar negara di dunia paling sukses melakukan vaksinasi. Berbagai langkah strategis dilakukan guna mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi.
Adapun strategi yang diterapkan yaitu inovasi di jalur vaksinasi yang melibatkan lintas sektor. Kedua, inovasi pada kebijakan,.
"Misalnya menerbitkan Surat Edaran Menkes Tahun 2021, tentang percepatan pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi kelompok-kelompok tertentu dan penyederhanaan formulir skrining,” jelas Prima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)