(Dok Istimewa)
(Dok Istimewa)

Jelang Lawatan Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid: Kolaborasi dalam Perbedaan

Lukman Diah Sari • 15 Juli 2024 04:21
Jakarta: Pada September nanti, Indonesia bakal menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostolik ke sejumlah negara. Dalam kunjungan itu, Paus Fransiskus menekankan  penghormatan terhadap keberagaman adalah elemen penting untuk demokrasi, yang membantu masyarakat untuk hidup dalam harmoni.
 
Jelang kedatangannya, Scholas Occurentes didukung oleh 5P Global, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal menyelenggarakan program pemberdayaan untuk kaum muda. Program pemberdayaan itu mengajak anak muda dari berbagai latar belakang untuk mempromosikan nilai-nilai keberlanjutan dan harmoni.
 
Co-Founder dan Chair 5P Global Movement Arsjad Rasjid mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada persoalan akut untuk menyelaraskan perbedaan pandangan dan latar belakang yang tajam, yang ujungnya berakhir dengan perang. Sudah banyak konflik horizontal terjadi dan perang berkecamuk yang menyebabkan jatuhnya korban dan kerugian untuk bumi dan manusia. 

“Kita tidak boleh membiarkan masalah ini berlarut. Membangun masa depan yang lebih baik harus merangkul orang muda dengan menggarisbawahi nilai-nilai perdamaian, berkolaborasi dalam perbedaan,” kata Arsjad yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik Dewan Masjid Indonesia (DMI), dalam keterangannya, Minggu, 14 Juli 2024. 
 
Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menilai generasi muda era milenial  sudah banyak belajar tentang toleransi dan harmoni antarumat beragama di Indonesia. Dia menerangkan generasi muda harus terus belajar cara mempertahankan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama yang sudah dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia. Termasuk, kata dia, pada ikrar Sumpah Pemuda. 
 
"Indonesia bahkan adalah salah satu contoh terbaik toleransi umat beragama di dunia,” ujar Fahrur. 
Baca: Indonesia Masuk Tur Asia Pasifik Paus Fransiskus, Berikut Jadwalnya

Keberagaman, menurut dia, adalah keniscayaan sepanjang zaman. Setiap orang bisa hidup damai dan tenang apabila didukung oleh sikap toleransi dan saling menghormati antarpemeluk agama. Terorisme dan kebencian sesama manusia bukan ajaran merupakan agama.
 
“Sebagai mayoritas muslim, kita tunjukkan praktik ajaran toleransi beragama, kasih sayang dan damai yang diajarkan agama Islam untuk semua umat manusia. Islam adalah agama rahmat bagi alam semesta,” jelas dia.
 
Sejalan dengan itu, berkaca pada hasil survei yang dilakukan INFID pada 2021 terhadap 1200 Millenial dan Gen Z, sekitar 99 persen Milenial dan 100 persen Gen Z mengakui bahwa setiap orang tanpa memandang agamanya, memiliki hak dan kesempatan yang sama.
 
Dengan perspektif tersebut, Milenials dan Gen Z dapat membangun hubungan yang baik, merasa nyaman, dan bahkan memiliki teman dekat dari latar belakang agama yang berbeda.
 
IDN Research dalam Indonesia Gen Z Report 2024 juga menegaskan, hanya 12,3 persen dari Milenial dan Gen Z yang menyebutkan diskriminasi dan toleransi masih menjadi tantangan untuk Indonesia ke depan.
 
Paus dijadwalkan mengunjungi berbagai negara di kawasan tersebut, termasuk Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura. Kunjungannya ke Indonesia akan berlangsung sejak 3-6 September 2024. 
 
Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus akan menghadiri berbagai agenda penting, termasuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, dan Misa Kudus di Stadion Gelora Bung Karno. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan