Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan penyebab banjir bandang yang melanda tiga kabupaten kota di Sumatra Barat (Sumbar). Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan curah hujan tinggi mengakibatkan material hasil erupsi Gunung Marapi tersapu. Hal itu akhirnya menjadi banjir bandang.
"Akhirnya air yang tertahan ini mengakibatkan tekanan yang menjebloskan endapan di daerah hulu, sehingga terjadi aliran yang sangat cepat dan mendorong tanah batuan ke arah hilir, itulah banjir bandang atau banjir lahar," kata Dwikorita melalui konferensi pers daring, Minggu, 12 Mei 2024.
Dwikorita menjelaskan pihaknya telah menerbitkan peringatan dini prakiraan cuaca di Sumbar pada 8 Mei 2024. Peringatan dini tersebut yaitu adanya potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah tersebut.
"Adanya sirkulasi itu terdeteksi pada tanggal 8 mei dan sehingga kami sudah memberikan peringatan dini cuaca prospek 3 hari kedepan, yakni pada tanggal 10-12 Mei di wilayah Sumatera Barat dalam kategori hujan sedang-lebat disertai kilat petir," ungkap dia.
Lebih lanjut, pihaknya memprediksi bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini masih berlangsung di Sumbar. Hal itu diperkirakan berlangsung hingga 22 Mei 2024.
"Prospek cuaca sampai tanggal 22 Mei ini masih potensi curah hujan masih terjadi, tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidromteoeriolgi," pungkas dia. (MI/Mohamad Farhan Zuhri)
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) menyampaikan penyebab banjir bandang yang melanda tiga kabupaten kota di Sumatra Barat (
Sumbar). Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan curah hujan tinggi mengakibatkan material hasil erupsi Gunung Marapi tersapu. Hal itu akhirnya menjadi
banjir bandang.
"Akhirnya air yang tertahan ini mengakibatkan tekanan yang menjebloskan endapan di daerah hulu, sehingga terjadi aliran yang sangat cepat dan mendorong tanah batuan ke arah hilir, itulah banjir bandang atau banjir lahar," kata Dwikorita melalui konferensi pers daring, Minggu, 12 Mei 2024.
Dwikorita menjelaskan pihaknya telah menerbitkan peringatan dini prakiraan cuaca di Sumbar pada 8 Mei 2024. Peringatan dini tersebut yaitu adanya potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah tersebut.
"Adanya sirkulasi itu terdeteksi pada tanggal 8 mei dan sehingga kami sudah memberikan peringatan dini cuaca prospek 3 hari kedepan, yakni pada tanggal 10-12 Mei di wilayah Sumatera Barat dalam kategori hujan sedang-lebat disertai kilat petir," ungkap dia.
Lebih lanjut, pihaknya memprediksi bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini masih berlangsung di Sumbar. Hal itu diperkirakan berlangsung hingga 22 Mei 2024.
"Prospek cuaca sampai tanggal 22 Mei ini masih potensi curah hujan masih terjadi, tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidromteoeriolgi," pungkas dia.
(MI/Mohamad Farhan Zuhri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)