Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Sputnik V. Adapun nomor EUA vaksin dari Rusia itu EUA2160200143A1.
"Sputnik adalah yang terakhir (memperoleh EUA), tepatnya hari ini," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Sebelum Sputnik V, ada enam jenis vaksin yang sudah mendapat EUA. Yakni coronaVac, Vaksin Covid-19 PT Biofarma, Astrazeneca, Sinopham, Moderna, dan Comirnaty.
Indonesia menjadi negara ke-70 di dunia yang mendaftarkan vaksin dari Rusia itu. Dilansir dari situs resmi Vaksin Sputnik, terdapat beberapa informasi terkait vaksin ini.
"Efikasi Sputnik V adalah 97,6 persen berdasarkan analisis data tingkat infeksi coronavirus di antara mereka di Rusia yang divaksinasi dengan kedua komponen Sputnik V dari 5 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021," tulis situs tersebut, dikutip Medcom.id, Kamis, 26 Agustus 2021.
Kemudian, Vaksin Sputnik V berdasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.
Baca: BPOM Keluarkan EUA Vaksin Sputnik V
Sputnik V juga diklaim sebagai pelopor penggunaan boosting heterogen, yakni dua vektor berbeda untuk dua suntikan dalam proses vaksinasi di antara vaksin covid-19.
"Pendekatan ini memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin menggunakan mekanisme penggunaan yang sama untuk kedua suntikan," terang situs tersebut.
Terakhir, tidak ada alergi kuat yang disebabkan oleh Sputnik V.
Terkait penyimpanan, suhu penyimpanan berkisar 2-8 derajat Celcius. Itu artinya vaksini ini bisa disimpan di lemari es biasa.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat atau
emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Sputnik V. Adapun nomor EUA vaksin dari Rusia itu EUA2160200143A1.
"Sputnik adalah yang terakhir (memperoleh EUA), tepatnya hari ini," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Sebelum Sputnik V, ada enam jenis vaksin yang sudah mendapat EUA. Yakni coronaVac, Vaksin Covid-19 PT Biofarma, Astrazeneca, Sinopham, Moderna, dan Comirnaty.
Indonesia menjadi negara ke-70 di dunia yang mendaftarkan vaksin dari Rusia itu. Dilansir dari situs resmi
Vaksin Sputnik, terdapat beberapa informasi terkait vaksin ini.
"Efikasi Sputnik V adalah 97,6 persen berdasarkan analisis data tingkat infeksi coronavirus di antara mereka di Rusia yang divaksinasi dengan kedua komponen Sputnik V dari 5 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021," tulis situs tersebut, dikutip Medcom.id, Kamis, 26 Agustus 2021.
Kemudian, Vaksin Sputnik V berdasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.
Baca:
BPOM Keluarkan EUA Vaksin Sputnik V
Sputnik V juga diklaim sebagai pelopor penggunaan
boosting heterogen, yakni dua vektor berbeda untuk dua suntikan dalam proses vaksinasi di antara vaksin covid-19.
"Pendekatan ini memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin menggunakan mekanisme penggunaan yang sama untuk kedua suntikan," terang situs tersebut.
Terakhir, tidak ada alergi kuat yang disebabkan oleh Sputnik V.
Terkait penyimpanan, suhu penyimpanan berkisar 2-8 derajat Celcius. Itu artinya vaksini ini bisa disimpan di lemari es biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)