Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun - Medcom.id/Nur Azizah
Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun - Medcom.id/Nur Azizah

Dewan Pers: Media Massa Tidak Bisa Asal Mencabut Berita

Achmad Zulfikar Fazli • 18 Mei 2021 21:54
Jakarta: Dewan Pers menyayangkan langkah media online, Suarapapua.com, yang mencabut pemberitaan soal militer menembak mati tiga perempuan muda di Gereja Kingmi, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Pencabutan berita dinilai sebagai langkah yang salah.
 
"Jadi, pencabutan berita, kalau tidak terkait SARA, kesusilaan, dan masa depan anak, harus berdasarkan putusan Dewan Pers. Tidak bisa asal cabut. Yang boleh adalah ralat atau perbaikan karena beritanya salah," kata Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun kepada wartawan, Selasa, 18 Mei 2021.
 
Hendry menjelaskan informasi tanpa konfirmasi dan dijadikan berita tidak bisa dicabut atau dihapus begitu saja. Redaksi cukup meralatnya dan harus ditautkan dengan berita sebelumnya agar pembaca tahu bahwa berita pertama yang dimuat ada kesalahan.

Namun, media tersebut justru mencabutnya. Hendry mempersilahkan pihak yang merasa dirugikan bisa mengadu ke Dewan Pers.
 
"Bisa diadukan ke Dewan Pers. Mereka keliru dalam memahami pedoman pemberitaan media siber," tegas Hendry.
 
Sebelumnya, Suarapapua.com memuat artikel militer menembak mati tiga perempuan muda di Gereja Kingmi, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Media online tersebut mengakui telah membuat berita tidak benar alias hoaks.
 
"Redaksi Suara Papua mengakui bahwa berita yang diterbitkan pada Minggu, 15 Mei 2021, berjudul 'Breaking News: Militer Indonesia Tembak Mati 3 Anak Perempuan Muda di Kab. Puncak' adalah berita yang keliru dan berisi informasi yang tidak akurat dan tidak benar," seperti yang dikutip di situs tersebut.
 
Baca: Sebarkan Hoaks, Kelompok Teroris di Papua Dinilai Semakin Melemah
 
Redaksi media online tersebut mengakui tidak mengonfirmasi ke Satgas Nemangkawi di Mabes Polri maupun Kogabwilhan III di Timika terkait berita yang diterbitkan. Redaksi hanya mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.
 
Redaksi menyampaikan permintaan maaf kepada pasukan Satuan Tugas Nemangkawi yang sedang melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Puncak. Kemudian, permintaan maaf kepada pembaca yang menerima informasi dan memunculkan berbagai macam asumsi atas berita tersebut.
 
Pencabutan berita itu dilakukan seiring bantahan yang muncul dari Ketua Klasis Gereja Kingmi di Ilaga Utara, Pendeta Menase Lebene. Pendata Menase menegaskan kabar tiga perempuan tewas ditembak militer adalah tidak benar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan