Jakarta: Jaringan laboratorium nasional Intibios Lab menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Mutiara Handycraft dalam penanggulangan covid-19. UMKM yang berisi komunitas disabilitas itu menyediakan kebutuhan masker.
"Ada basic pada waktu kami membuat usaha Intibio, perpaduan antara kemanusiaan dan bisnis. Pada waktu kita bicara masker medis itu masih sulit, tetapi pada waktu disyaratkan (pemerintah) ini harus ada lapisan (masker) maka dicarilah yang bisa dikerjakan oleh kelompok difabel," kata penggagas Intibios Lab Enggartiasto Lukita di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 20 Agustus 2021.
Enggar mengatakan Intibios Lab berkomitmen mendukung kemanusiaan dan pemberdayaan. Salah satunya pembelian masker dari komunitas disabilitas.
Mutiara Handycraft mulanya menyediakan keset. Pandemi membuat UMKM asal Kebumen itu melebarkan sayap dengan membuat masker, face shield, hingga alat pelindung diri (APD).
"Kita juga tidak bisa sembarangan karena ini demand (permintaan) besar. Kita coba ini dulu, kita akan terus melakukan berbagai hal yang sejenis, kita mau membuat dalam jumlah yang besar, masif, untuk semua staf dan klien kita juga," ujar Enggar.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyambut baik kerja sama tersebut. Dia menyebut Intibios Lab dan Mutiara Handycraft bukan hanya memutus mata rantai covid-19 tetapi juga membantu sesama terutama kaum difabel.
"Saya hari ini merasa tersentuh sekali bersama Pak Enggar melihat kerja sama antara insan-insan Indonesia bekerja sama untuk membantu sesama. Saya berterima kasih sama Pak Enggar, ini effort yang luar biasa," kata Lutfi.
Ia memastikan Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan pendiri Mutiara Hadycraft Irma Suryati agar usahanya bisa berkembang. Penerima Satya Lencana Kesejahteraan Sosial 2019 dari Presiden Joko Widodo itu juga sempat curhat soal komunitasnya yang terdampak pandemi.
"Kita akan kontak sama Ibu Irma untuk memastikan apa yang kita bisa laksanakan terutama untuk mengembangkan UMKM ini bisa dibantu oleh Kementerian Perdagangan. Kita akan bertukar cerita sama beliau supaya difabel-difabel di Indonesia ini bisa kita bantu," kata Lutfi.
(Baca: Tiongkok di Urutan Teratas Pengekspor Alat Medis ke Indonesia)
Jakarta: Jaringan laboratorium nasional Intibios Lab menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (
UMKM) Mutiara Handycraft dalam
penanggulangan covid-19. UMKM yang berisi komunitas disabilitas itu menyediakan kebutuhan masker.
"Ada basic pada waktu kami membuat usaha Intibio, perpaduan antara kemanusiaan dan bisnis. Pada waktu kita bicara masker medis itu masih sulit, tetapi pada waktu disyaratkan (pemerintah) ini harus ada lapisan (masker) maka dicarilah yang bisa dikerjakan oleh kelompok difabel," kata penggagas Intibios Lab Enggartiasto Lukita di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 20 Agustus 2021.
Enggar mengatakan Intibios Lab berkomitmen mendukung kemanusiaan dan pemberdayaan. Salah satunya pembelian masker dari komunitas disabilitas.
Mutiara Handycraft mulanya menyediakan keset. Pandemi membuat UMKM asal Kebumen itu melebarkan sayap dengan membuat masker,
face shield, hingga alat pelindung diri (
APD).
"Kita juga tidak bisa sembarangan karena ini demand (permintaan) besar. Kita coba ini dulu, kita akan terus melakukan berbagai hal yang sejenis, kita mau membuat dalam jumlah yang besar, masif, untuk semua staf dan klien kita juga," ujar Enggar.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyambut baik kerja sama tersebut. Dia menyebut Intibios Lab dan Mutiara Handycraft bukan hanya memutus mata rantai covid-19 tetapi juga membantu sesama terutama kaum difabel.
"Saya hari ini merasa tersentuh sekali bersama Pak Enggar melihat kerja sama antara insan-insan Indonesia bekerja sama untuk membantu sesama. Saya berterima kasih sama Pak Enggar, ini
effort yang luar biasa," kata Lutfi.
Ia memastikan Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan pendiri Mutiara Hadycraft Irma Suryati agar usahanya bisa berkembang. Penerima Satya Lencana Kesejahteraan Sosial 2019 dari Presiden Joko Widodo itu juga sempat curhat soal komunitasnya yang terdampak pandemi.
"Kita akan kontak sama Ibu Irma untuk memastikan apa yang kita bisa laksanakan terutama untuk mengembangkan UMKM ini bisa dibantu oleh Kementerian Perdagangan. Kita akan bertukar cerita sama beliau supaya difabel-difabel di Indonesia ini bisa kita bantu," kata Lutfi.
(Baca:
Tiongkok di Urutan Teratas Pengekspor Alat Medis ke Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)