Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku kesulitan mengendalikan penularan covid-19 di Kabupaten Bantul. Kasus harian covid-19 di wilayah tersebut paling tinggi dalam beberapa hari belakangan.
"Dalam kondisi darurat, (kasus covid-19 di Bantul) meningkat tajam, grafiknya terlalu berat," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Data Pemerintah DIY menyebutkan kasus covid-19 di Bantul di atas 1.000 dalam empat hari beruntun. Rinciannya, 1.024 kasus pada 28 Juli, 1.058 kasus pada 27 Juli, 1.419 kasus pada 26 Juli, dan 1.003 kasus pada 25 Juli. Kemarin, 29 Juli 2021, kasus covid-19 menurun mencapai 749 kasus.
Menurut dia, rapat koordinasi dengan pemerintah pusat secara daring menyikapi kondisi itu pernah rapat tiga kali dalam sehari. Di sisi lain, banyak pasien tak tertampung di rumah sakit dan pasien isolasi mandiri (isoman) bertambah pula.
Ia mengatakan, pemerintah DIY sudah memiliki dua unit PCR robotik. Dua alat itu diadakan menyikapi lonjakan kasus covid-19. Kedua alat tersebut bisa memeriksa hasil sampel dengan waktu lebih cepat.
Baca: Pemprov DIY Siapkan Rp50 juta/Kelurahan untuk Tangani Covid-19
Berita lain yang menarik perhatian pembaca di Kanal Nasional Medcom.id, yakni pengemudi yang menghalangi ambulans di Jalan Raya Parung, Bogor. Polisi masih menyelidiki dan mencari pengemudi tersebut.
Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan, masih menyelidiki dugaan pengemudi mobil menghalangi ambulans di Jalan Raya Parung, Bogor, Keluarahan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Bantan. Video penghalangan ambulans itu viral di media sosial.
"Kami masih selidiki. Soalnya belum ada laporan resmi yang masuk," kata kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Dicky Priambudi dikonfirmasi Jumat 30 Juli 2021.
Dia menduga, kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam, 29 Juli 2021. Namun, kata dia, hal itu belum bisa dipastikan lantaran masih penyelidikan.
"Dugaan itu semalam, tapi masih kami selidiki. Belum dapat dipastikan," ungkap dia.
Sementara dari video yang beredar luas di media sosial, seperti diunggah akun instagram @tangselmomen memperlihatkan mobil jenis sedan diduga menghalang-halangi perjalanan ambulans pada malam hari. Padahal ambulans tersebut telah menyalakan sirine dan lampu rotator.
Kejadian itu kemudian diduga sengaja direkam oleh penumpang ambulans. "Woy gua viralin loe, masuk nih tv," teriak seorang pria yang diduga merekam aksi penghalangan itu.
Artikel berikutnya yang masih disorot pembaca terkait stok vaksin di Seluma, Bengkulu. Akibatnya, fasilitas kesehatan yang ada belum dapat melakukan vaksinasi lanjutan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Seluma, Ahmad Tavip mengatakan, vaksin covid-19 di Kabupaten Seluma, mengalami kekosongan sehingga vaksinasi lanjutan menjadi terhambat.
"Dinas kesehatan telah mengusulkan sebanyak 10 ribu dosis atau 1000 vial tapi hingga saat ini belum disalurkan untuk tambahan vaksinnya," katanya, di Bengkulu, Jumat, 20 Juli 2021.
Baca: Wapres Dorong Percepatan Vaksin di Bali untuk Pulihkan Pariwisata
Usulan penambahan, lanjut dia, sudah disampaikan sejak dua pekan yang lalu yang akan digunakan untuk vaksin tahap kedua. Saat ini, vaksinasi kepada masyarakat penerima vaksin tahap pertama sehingga belum menerima dosis kedua.
Untuk itu, dinas Kesehatan kabupaten tersebut kembali mengusulkan tambahan vaksin tahap kedua. Selain itu, vaksin juga akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat lain yang selama ini belum menerima vaksin.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku kesulitan mengendalikan penularan
covid-19 di Kabupaten Bantul. Kasus harian covid-19 di wilayah tersebut paling tinggi dalam beberapa hari belakangan.
"Dalam kondisi darurat, (kasus covid-19 di Bantul) meningkat tajam, grafiknya terlalu berat," kata Gubernur DIY
Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Data Pemerintah DIY menyebutkan kasus covid-19 di Bantul di atas 1.000 dalam empat hari beruntun. Rinciannya, 1.024 kasus pada 28 Juli, 1.058 kasus pada 27 Juli, 1.419 kasus pada 26 Juli, dan 1.003 kasus pada 25 Juli. Kemarin, 29 Juli 2021, kasus covid-19 menurun mencapai 749 kasus.
Menurut dia, rapat koordinasi dengan pemerintah pusat secara daring menyikapi kondisi itu pernah rapat tiga kali dalam sehari. Di sisi lain, banyak pasien tak tertampung di rumah sakit dan pasien isolasi mandiri (isoman) bertambah pula.
Ia mengatakan, pemerintah DIY sudah memiliki dua unit PCR robotik. Dua alat itu diadakan menyikapi lonjakan kasus covid-19. Kedua alat tersebut bisa memeriksa hasil sampel dengan waktu lebih cepat.
Baca:
Pemprov DIY Siapkan Rp50 juta/Kelurahan untuk Tangani Covid-19
Berita lain yang menarik perhatian pembaca di
Kanal Nasional Medcom.id, yakni pengemudi yang menghalangi ambulans di Jalan Raya Parung, Bogor. Polisi masih menyelidiki dan mencari pengemudi tersebut.
Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan, masih menyelidiki dugaan pengemudi mobil menghalangi ambulans di Jalan Raya Parung, Bogor, Keluarahan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Bantan. Video penghalangan ambulans itu viral di media sosial.
"Kami masih selidiki. Soalnya belum ada laporan resmi yang masuk," kata kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Dicky Priambudi dikonfirmasi Jumat 30 Juli 2021.
Dia menduga, kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam, 29 Juli 2021. Namun, kata dia, hal itu belum bisa dipastikan lantaran masih penyelidikan.
"Dugaan itu semalam, tapi masih kami selidiki. Belum dapat dipastikan," ungkap dia.
Sementara dari video yang beredar luas di media sosial, seperti diunggah akun instagram @tangselmomen memperlihatkan mobil jenis sedan diduga menghalang-halangi perjalanan ambulans pada malam hari. Padahal ambulans tersebut telah menyalakan sirine dan lampu rotator.
Kejadian itu kemudian diduga sengaja direkam oleh penumpang ambulans. "Woy gua viralin loe, masuk nih tv," teriak seorang pria yang diduga merekam aksi penghalangan itu.
Artikel berikutnya yang masih disorot pembaca terkait stok
vaksin di Seluma, Bengkulu. Akibatnya, fasilitas kesehatan yang ada belum dapat melakukan vaksinasi lanjutan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Seluma, Ahmad Tavip mengatakan, vaksin covid-19 di Kabupaten Seluma, mengalami kekosongan sehingga vaksinasi lanjutan menjadi terhambat.
"Dinas kesehatan telah mengusulkan sebanyak 10 ribu dosis atau 1000 vial tapi hingga saat ini belum disalurkan untuk tambahan vaksinnya," katanya, di Bengkulu, Jumat, 20 Juli 2021.
Baca: Wapres Dorong Percepatan Vaksin di Bali untuk Pulihkan Pariwisata
Usulan penambahan, lanjut dia, sudah disampaikan sejak dua pekan yang lalu yang akan digunakan untuk vaksin tahap kedua. Saat ini, vaksinasi kepada masyarakat penerima vaksin tahap pertama sehingga belum menerima dosis kedua.
Untuk itu, dinas Kesehatan kabupaten tersebut kembali mengusulkan tambahan vaksin tahap kedua. Selain itu, vaksin juga akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat lain yang selama ini belum menerima vaksin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)