Jakarta: Pemerintah bakal memulai program vaksin dosis ketiga atau booster bagi publik pada 2022. Namun, wacana tersebut baru dieksekusi setelah kajian rampung.
"Perluasan target booster di luar tenaga kesehatan dapat dilakukan setelah pengkajian lebih dulu," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Kamis, 18 November 2021.
Wiku mengatakan salah satu kajiannya, yakni data survei prevalensi antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Survei tersebut bertujuan mengukur kekebalan masyarakat terhadap covid-19.
Hasil survei rencananya dirilis pada medio Desember 2021. Survei bakal memberi gambaran lengkap ihwal kondisi antibodi masyarakat untuk menjadi dasar penyusunan kebijakan.
Selain itu, kata Wiku, saat ini pemerintah memiliki fokus lain. Pemerintah berupaya mencapai target vaksinasi dosis pertama sebanyak 70 persen dari target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.
Baca: 18 November, 252 Nakes Disuntik Vaksin Booster
Pemerintah memastikan memulai program vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster secara lebih luas pada 2022. Skema jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster tengah dikaji.
Vaksinasi booster di Indonesia masih terbatas untuk tenaga kesehatan (nakes). Sebab, nakes dinilai berpotensi tinggi tertular virus korona.
"Sedang dikaji oleh lembaga penelitian bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk melihat kombinasi vaksin mana yang paling baik," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi televideo, Selasa, 26 Oktober 2021.
Jakarta: Pemerintah bakal memulai program
vaksin dosis ketiga atau
booster bagi publik pada 2022. Namun, wacana tersebut baru dieksekusi setelah kajian rampung.
"Perluasan target
booster di luar tenaga kesehatan dapat dilakukan setelah pengkajian lebih dulu," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Kamis, 18 November 2021.
Wiku mengatakan salah satu kajiannya, yakni data survei prevalensi antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Survei tersebut bertujuan mengukur kekebalan masyarakat terhadap
covid-19.
Hasil survei rencananya dirilis pada medio Desember 2021. Survei bakal memberi gambaran lengkap ihwal
kondisi antibodi masyarakat untuk menjadi dasar penyusunan kebijakan.
Selain itu, kata Wiku, saat ini pemerintah memiliki fokus lain. Pemerintah berupaya mencapai target vaksinasi dosis pertama sebanyak 70 persen dari target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.
Baca:
18 November, 252 Nakes Disuntik Vaksin Booster
Pemerintah memastikan memulai program vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau
booster secara lebih luas pada 2022. Skema jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster tengah dikaji.
Vaksinasi
booster di Indonesia masih terbatas untuk tenaga kesehatan (nakes). Sebab, nakes dinilai berpotensi tinggi tertular virus korona.
"Sedang dikaji oleh lembaga penelitian bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk melihat kombinasi vaksin mana yang paling baik," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi televideo, Selasa, 26 Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)