Jakarta: Pemerintah bakal memasifkan upaya surveilans. Langkah tersebut guna merespons lonjakan kasus covid-19 di 126 kabupaten/kota.
"Pemerintah pusat dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan di masing-masing daerah terus melakukan surveilans aktif dan pasif," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 16 November 2021.
Wiku mengatakan temuan lonjakan akibat takziah adalah hasil investigasi. Investigasi dilakukan dinas kesehatan setempat.
"Surveilans ini untuk mengantisipasi (kenaikan) kasus ke depan," ujar dia.
Selanjutnya, temuan lonjakan covid-19 dari klaster sekolah berbasis data Sekolah Aman dan Madrasah Aman yang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama. Data covid-19 dihimpun dari sumber yang sama, yakni data-data di daerah.
"Dan diolah sesuai kebutuhan masing-masing kementerian/lembaga untuk pengambilan keputusan spesifik," kata dia.
Baca: Waspada! Kasus Mingguan Covid-19 di 37 Kabupaten/Kota Jawa-Bali Meningkat
Sebanyak 126 kabupaten/kota mengalami peningkatan kasus covid-19. Mayoritas penularan virus korona itu akibat klaster sekolah dan takziah atau melayat kerabat yang meninggal.
"Kita sudah melakukan pendalaman, sebagian besar kenaikannya disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Senin, 15 November 2021.
Budi bahkan mengatakan ada daerah yang jumlah penderita covid-19 naik selama tiga minggu berturut-turut. Terkait klaster sekolah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Jakarta: Pemerintah bakal memasifkan upaya surveilans. Langkah tersebut guna merespons lonjakan
kasus covid-19 di 126 kabupaten/kota.
"Pemerintah pusat dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan di masing-masing daerah terus melakukan surveilans aktif dan pasif," kata juru bicara Satuan Tugas
(Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 16 November 2021.
Wiku mengatakan temuan lonjakan akibat takziah adalah hasil investigasi. Investigasi dilakukan dinas kesehatan setempat.
"Surveilans ini untuk mengantisipasi (kenaikan) kasus ke depan," ujar dia.
Selanjutnya, temuan
lonjakan covid-19 dari klaster sekolah berbasis data Sekolah Aman dan Madrasah Aman yang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama. Data covid-19 dihimpun dari sumber yang sama, yakni data-data di daerah.
"Dan diolah sesuai kebutuhan masing-masing kementerian/lembaga untuk pengambilan keputusan spesifik," kata dia.
Baca:
Waspada! Kasus Mingguan Covid-19 di 37 Kabupaten/Kota Jawa-Bali Meningkat
Sebanyak 126 kabupaten/kota mengalami peningkatan kasus covid-19. Mayoritas penularan virus korona itu akibat klaster sekolah dan takziah atau melayat kerabat yang meninggal.
"Kita sudah melakukan pendalaman, sebagian besar kenaikannya disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Senin, 15 November 2021.
Budi bahkan mengatakan ada daerah yang jumlah penderita covid-19 naik selama tiga minggu berturut-turut. Terkait klaster sekolah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)