Petugas Kepolisian berjaga di kawasan tempat kejadian perkara ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta,. (Foto: MI/Rommy Pujianto)
Petugas Kepolisian berjaga di kawasan tempat kejadian perkara ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta,. (Foto: MI/Rommy Pujianto)

NSI

Ada Benang Merah Antara Aksi Teror di Kampung Melayu dan di Luar Negeri

30 Mei 2017 10:06
medcom.id, Jakarta: Direktur Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan aksi teror di Kampung Melayu, Jakarta, tidak terlepas dari serangan-serangan yang terjadi di luar negeri. Termasuk yang terjadi di Manchester, Inggris, dan Filipina Selatan.
 
"Aksi-aksi teror ini memang tidak terlepas dari peran internasional, muaranya justru di Timur Tengah, di Suriah. Serangan di kita memang diperintahkan oleh petinggi ISIS di Suriah," ungkap Wawan, dalam News Story Insight, Senin 29 Mei 2017.
 
Termasuk pembentukan ISIS di Asia, sebut Wawan, tak lepas dari peran ISIS di Suriah. Bahkan serangan di Indonesia diketahui ada kolaborasi yang melibatkan jaringan ISIS di Indonesia dan Filipina.

Menurut Wawan, salah satu anggota jaringan ISIS berinisial F di Suriah memang berkoordinasi dengan jaringannya di Filipina untuk melakukan serangan di Indonesia.
 
Wawan memprediksi paling tidak dalam satu dekade ke depan aksi-aksi teror tetap harus diwaspadai. Sebab, selama di Timur Tengah masih bergejolak, Indonesia akan terkena imbasnya.
 
"Apalagi dengan sentimen primordial akan terus bergelora dan momentum-momentum yang sifatnya internasional yang mengarah ke Timur Tengah khususnya di Suriah yang membuat suasana di Indonesia tetap panas," jelasnya.
 
Jika melihat pola aksi yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta, Wawan menganalisis bahwa sebelum eksekusi, anggota jaringan teror telah melakukan pengamatan di lokasi. Dan yang paling utama pelaku mengetahui bahwa ada sejumlah anggota kepolisian yang memang tengah tugas jaga.
 
Mengapa kemudian polisi yang disasar, menurut Wawan, karena memang tugas polisi di antaranya adalah kamtibmas yang membendung segala bentuk gangguan sebagai garda terdepan.
 
"Andaikata sasaran tidak kena, ada alternatif dan mencari langkah emergencynya. Ada back up plan dari setiap rencana dan escape-nya dari penduduk termasuk penghilangan jejak," jelas Wawan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan