medcom.id, Jakarta: Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas dianggap mengekang kebebasan masyarakat. Hal ini tak berbeda dengan bagaimana Orde Baru memperlakukan rakyat.
"Ini seperti yang kami alami di tahun 80-an dan 90-an," kata Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai saat berorasi di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2017.
Pigai bercerita perjuangan aktivis saat era itu pada ribuan massa yang mengaku bagian alumni presidium 212. Banyak yang dibungkam ketika mengkritisi kebijakan Presiden Soeharto kala itu.
Dibandingkan dengan kondisi saat ini, bisa dikatakan serupa sebab ada dugaan kriminalisasi melalui tuduhan makar. Terutama pada aktivis Islam yang menyuarakan kritik pada pemerintah. Atas dasar itu, Pigai memekikkan perlawanan.
"Tidak ada kata lain, kita harus lawan," katanya.
Lebih lanjut ia juga menggarisbawahi bagaimana peran Ormas menginisiasi terbentuknya NKRI. Seharunya pemerintah tidak mengekang ormas dengan mengeluarkan regulasi seperti itu.
Sebab ormas, terutama yang bernafaskan Agama Islam, sangat terlihat perannya bagi Indonesia. Terutama untuk menutupi kekurangan negara, menjadi pelengkap membangun bangsa.
"Mereka mengisi yang yang tak diisi negara, mari kita lestarikan NKRI," kata Pigai, yang disambut pekikkan: Lawan!
medcom.id, Jakarta: Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas dianggap mengekang kebebasan masyarakat. Hal ini tak berbeda dengan bagaimana Orde Baru memperlakukan rakyat.
"Ini seperti yang kami alami di tahun 80-an dan 90-an," kata Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai saat berorasi di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2017.
Pigai bercerita perjuangan aktivis saat era itu pada ribuan massa yang mengaku bagian alumni presidium 212. Banyak yang dibungkam ketika mengkritisi kebijakan Presiden Soeharto kala itu.
Dibandingkan dengan kondisi saat ini, bisa dikatakan serupa sebab ada dugaan kriminalisasi melalui tuduhan makar. Terutama pada aktivis Islam yang menyuarakan kritik pada pemerintah. Atas dasar itu, Pigai memekikkan perlawanan.
"Tidak ada kata lain, kita harus lawan," katanya.
Lebih lanjut ia juga menggarisbawahi bagaimana peran Ormas menginisiasi terbentuknya NKRI. Seharunya pemerintah tidak mengekang ormas dengan mengeluarkan regulasi seperti itu.
Sebab ormas, terutama yang bernafaskan Agama Islam, sangat terlihat perannya bagi Indonesia. Terutama untuk menutupi kekurangan negara, menjadi pelengkap membangun bangsa.
"Mereka mengisi yang yang tak diisi negara, mari kita lestarikan NKRI," kata Pigai, yang disambut pekikkan: Lawan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)